Situasi ini bisa ambigu karena menyangkut unsur kesengajaan atau tidak yang kerap menjadi sumber kerancuan VAR.
Oleh Pioli, sikap badan Calabria dengan Cerri disebut identik, tetapi Valeri mengambil keputusan berbeda dengan memberikan penalti.
"Saya ingat wasit menunjukkan rekaman dari laga Cagliari-Brescia di awal musim dan dikatakan bahwa memberikan penalti itu adalah kekeliruan karena si pemain tak bisa melihat bola," ucap Pioli, dikutip BolaSport.com dari Gazzetta.it.
"Dalam situasi itu, Cerri melompat dan tak bisa begitu saja menghindarkan lengannya. Anda harus menggunakan lengan saat melompat.
"Dia tak punya waktu menyembunyikan lengannya dalam posisi itu. Saya tak melihat perbedaannya dengan Calabria," ucap Pioli, yang mengaku marah.
Wasit Valeri sendiri hendak melanjutkan pertandingan seperti biasa pasca-insiden itu, tapi dia kemudian menghentikan laga setelah ada komunikasi dengan operator VAR.
Media Inggris, Daily Mail, juga memuat judul "VAR adalah Penjahat" dengan menyebut penalti kontroversial itu yang membuat Ronaldo menyelamatkan Juventus dari kekalahan.
Baca Juga: Jadwal Semifinal Coppa Italia Leg 2, Tanpa Duel Ronaldo Vs Ibrahimovic
Terkait insiden ini, Direktur AC Milan, Paolo Maldini, menyikapi dengan lebih kalem dan fokus terhadap performa timnya.
Ia memuji perjuangan Milan yang nyaris mengalahkan Juventus walau mengakhiri laga dengan 10 pemain.
"Saya tak ingin membahas keputusan wasit. Ada peraturan yang terbuka untuk bermacam-macam interpretasi."
"Terdapat penyesalan karena kami tak bisa memenangi laga ini, tapi saat Anda tidak dapat mengambil kesepampatan ketika meladeni tim berkualitas seperti Juventus, segala hal bisa terjadi," kata sang legenda.
AC Milan selanjutnya akan menjadi tamu di Allianz Stadium Turin, markas Juventus, pada semifinal leg kedua, 4 Maret 2020.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | dailymail.co.uk, Gazzetta.it |
Komentar