BOLASPORT.COM - Kesuksesan Juventus lolos dari kekalahan di kandang AC Milan diwarnai kontroversi seputar handsball yang berujung gol penalti Cristiano Ronaldo.
Juventus pulang dengan hasil imbang 1-1 dari kandang AC Milan dalam duel leg pertama semifinal Coppa Italia di San Siro, Kamis (13/2/2020).
Milan unggul lebih dulu melalui lesakan Ante Rebic sebelum Cristiano Ronaldo menyelamatkan Juve dengan gol penyeimbang di menit-menit akhir.
Superstar Portugal itu mulus menyarangkan bola via eksekusi penalti ke gawang Gigio Donnarumma.
Tembakan 12 pas diberikan wasit Paolo Valeri setelah bek Milan, Davide Calabria, divonis melakukan handsball saat mengeblok tendangan salto Ronaldo.
Baca Juga: Hasil Coppa Italia - Tendangan Salto Ronaldo Selamatkan Juventus
Baca Juga: Hasil Coppa Italia - Gol Spektakuler Fabian Ruiz Bawa Napoli Tekuk Inter Milan
Baca Juga: VIDEO, Gol Brilian Titisan Xavi dari Napoli yang Permalukan Inter Milan
Pemberian keputusan itu dipermasalahkan kubu Milan di lapangan yang juga berujung reaksi ramai media dan fan di jejaring sosial.
Pelatih Milan, Stefano Pioli, menilai keputusan itu merusak hasil pertandingan.
Kebingungan muncul karena wasit Valeri dianggap seperti memberikan standar ganda dalam memandang kasus handsball Calabria.
Dibumbui kekesalan akibat dua kartu kuning Theo Hernandez, plus pelanggaran terhadap Zlatan Ibrahimovic yang tak digubris wasit, Pioli menghubungkan insiden handsball Calabria dengan kejadian yang dialami Alberto Cerri.
Saat masih membela Cagliari menghadapi Brescia, Agustus lalu, Cerri divonis handsball ketika menghalangi upaya pemain lawan di kotak terlarang.
Melalui tinjauan VAR, tendangan penalti pun diberikan buat Brescia.
Kasus itu kemudian menjadi bahan evaluasi dalam pertemuan Badan Wasit Italia dengan pihak klub, November lalu.
Hasilnya, vonis handsball terhadap Cerri diakui sebagai sebuah kekeliruan dalam pengambilan keputusan.
Posisi Cerri membelakangi bola saat mengadang tembakan, jadi dia tidak tahu ke mana arahnya akan memantul.
Adapun postur lengannya yang dibentangkan saat melompat hanyalah tindakan natural karena lengan otomatis akan ikut merespons saat badan dalam kondisi tersebut.
Situasi ini bisa ambigu karena menyangkut unsur kesengajaan atau tidak yang kerap menjadi sumber kerancuan VAR.
Oleh Pioli, sikap badan Calabria dengan Cerri disebut identik, tetapi Valeri mengambil keputusan berbeda dengan memberikan penalti.
"Saya ingat wasit menunjukkan rekaman dari laga Cagliari-Brescia di awal musim dan dikatakan bahwa memberikan penalti itu adalah kekeliruan karena si pemain tak bisa melihat bola," ucap Pioli, dikutip BolaSport.com dari Gazzetta.it.
"Dalam situasi itu, Cerri melompat dan tak bisa begitu saja menghindarkan lengannya. Anda harus menggunakan lengan saat melompat.
"Dia tak punya waktu menyembunyikan lengannya dalam posisi itu. Saya tak melihat perbedaannya dengan Calabria," ucap Pioli, yang mengaku marah.
Wasit Valeri sendiri hendak melanjutkan pertandingan seperti biasa pasca-insiden itu, tapi dia kemudian menghentikan laga setelah ada komunikasi dengan operator VAR.
Media Inggris, Daily Mail, juga memuat judul "VAR adalah Penjahat" dengan menyebut penalti kontroversial itu yang membuat Ronaldo menyelamatkan Juventus dari kekalahan.
Baca Juga: Jadwal Semifinal Coppa Italia Leg 2, Tanpa Duel Ronaldo Vs Ibrahimovic
Terkait insiden ini, Direktur AC Milan, Paolo Maldini, menyikapi dengan lebih kalem dan fokus terhadap performa timnya.
Ia memuji perjuangan Milan yang nyaris mengalahkan Juventus walau mengakhiri laga dengan 10 pemain.
"Saya tak ingin membahas keputusan wasit. Ada peraturan yang terbuka untuk bermacam-macam interpretasi."
"Terdapat penyesalan karena kami tak bisa memenangi laga ini, tapi saat Anda tidak dapat mengambil kesepampatan ketika meladeni tim berkualitas seperti Juventus, segala hal bisa terjadi," kata sang legenda.
AC Milan selanjutnya akan menjadi tamu di Allianz Stadium Turin, markas Juventus, pada semifinal leg kedua, 4 Maret 2020.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | dailymail.co.uk, Gazzetta.it |
Komentar