Bagi Lin Jarvis hal itu cukup beralasan mengingat Yamaha sendiri sudah bertekad untuk menjaga hubungan baik antara tim pabrikan dan satelit.
"Kami mempunyai hubungan baik dengan Petronas Yamaha, dan semua orang telah melihat hal itu," kata Jarvis menambahkan.
Rossi berpeluang untuk berduet dengan anak asuhnya, Franco Morbidelli, yang sudah berada di garasi tim independen Malaysia itu sejak 2019.
Namun demikian, duet Morbidelli dan Rossi bisa menjadi sebuah kerugian bagi Petronas Yamaha SRT.
Pasalnya, tim arahan Razlan Razali itu akan kehilangan ruang untuk merekrut pembalap muda potensial demi keberlangsungan tim pada masa depan.
"Namun Rossi adalah Rossi, dia adalah seseorang yang berbeda, dia akan selalu mempunyai nilai di mata semua tim di MotoGP," tutur Jarvis lagi.
"Selain itu, harus ada pembicaraan dengan sponsor, karena strategi Petronas adalah memiliki sebuah tim dengan prioritas para pembalap muda," tandasnya.
Baca Juga: Juara Kelas Welter UFC Dapat Nyinyiran karena Pilih Lawan yang Mudah
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Paddock-GP |
Komentar