Di musim penuh pertamanya, 2016-2017, Inzaghi yang pada awalnya dikontrak permanen hanya gara-gara Marcelo Bielsa mundur, mengantar Lazio finis kelima di klasemen.
Mereka pun maju ke final Coppa Italia untuk dikalahkan Juventus.
Musim berikutnya, 2017-2018, gelar pertama hadir dengan mengalahkan Juve di Piala Super Italia dan kembali finis di peringkat kelima klasemen Serie A.
Setelah langkah mereka ke Liga Champions digagalkan Inter, musim berikutnya Lazio cuma menempati peringkat 8 klasemen akhir 2018-2019.
Namun, mereka membayarnya dengan trofi Coppa Italia setelah mengandaskan Atalanta di final.
Musim ini, gelar kembali hadir dengan kesuksesan memukul Juventus lagi di Piala Super Italia 2019.
Serie A Table:
1⃣ Juventus -- 57 points
2⃣ Lazio -- 56 points
3⃣ Inter -- 54 pointsThe Serie A title race is ???????????????????? pic.twitter.com/5TaeuBlmE8
— WhoScored.com (@WhoScored) February 16, 2020
Dengan bekal tiga gelar dalam waktu singkat, mental pemenang di skuad Lazio secara bertahap terbentuk dan kini tidak salahnya mengalihkan radar ke target lebih tinggi: scudetto!
Mereka bahkan tidak menutupi bahwa sebenarnya klub menargetkan juara sebagai rencana yang berjangka.
"Bohong jika kami tak pernah memikirkan itu. Setiap tahun, kami memasukkan klausul bonus scudetto ke dalam kontrak pemain baru yang datang ke klub ini," ujar Igli Tare.
4. Fokus tim rival
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar