Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jangan Kaget, Ini 4 Alasan Lazio Bisa Juara Liga Italia

By Beri Bagja - Selasa, 18 Februari 2020 | 05:00 WIB
Ciro Immobile disambut rekannya usai mencetak gol Lazio ke gawang Inter Milan dalam partai Liga Italia di Olimpico, 16 Februari 2020.
TWITTER.COM/OFFICIALSSLAZIO
Ciro Immobile disambut rekannya usai mencetak gol Lazio ke gawang Inter Milan dalam partai Liga Italia di Olimpico, 16 Februari 2020.

BOLASPORT.COM - Sudah lama Liga Italia tidak menggairahkan seperti sekarang, apalagi ditandai kebangkitan Lazio dari tidurnya sebagai kandidat juara.

Kemenangan Lazio atas Inter Milan, Minggu (16/2/2020), menerbangkan Si Elang Muda ke peringkat dua klasemen sementara.

Dari tim yang nyaris terpeleset ke luar 10 besar, Lazio kini cuma terpaut satu angka dari Juventus, sang pemuncak tabel, dan menggelincirkan Inter.

Berkaca kepada kondisi ini, menyudahi puasa gelar Liga Italia setelah haus 20 tahun bukan lagi angan-angan.

Berikut 4 alasan yang bikin kita tak usah kaget kalau Lazio akhirnya juara musim ini.

1. Tren performa juara

Lazio mengalahkan Juventus dalam Piala Super Italia 2019 di Riyadh, 22 Desember 2019.
TWITTER.COM/JUVETHOUGHTS
Lazio mengalahkan Juventus dalam Piala Super Italia 2019 di Riyadh, 22 Desember 2019.

Lazio musim ini sedang merangkai tren performa terbaik di Liga Italia, bahkan salah satu terhebat di Eropa.

Biancoceleste melalui 19 partai terakhir tanpa terkalahkan di Serie A, dengan 15 laga di antaranya berujung kemenangan.

Streak fantastis yang bahkan tak bisa ditorehkan Juventus sekalipun musim ini.

Baca Juga: Lazio Kembali Runner-up Setelah 174 Hari, Inter Milan di Posisi Terendah

Baca Juga: Bukan Liverpool atau Real Madrid, Lazio Raja Gol Penalti di Eropa

Mereka juga sempat merangkai 11 kemenangan beruntun pada Oktober-Januari lalu.

Saat ini, posisi dan laju raihan poin Lazio menonjol dalam torehan sejarah mereka.

Kali terakhir Biancoceleste berada di peringkat setinggi ini setelah menjalani 24 pekan adalah di musim 1999-2000.

Ya, itulah musim ketika mereka menuntaskannya sebagai kampiun.

Namun, raihan Lazio musim ini jauh lebih baik dengan koleksi 56 poin, berbanding 49 angka milik tim 20 tahun silam dalam jumlah partai yang sama.

2. Pasangan maut lini depan + pertahanan terkokoh

Ciro Immobile (kanan) memeluk Luis Alberto.
TWITTER.COM/OPTAPAOLO
Ciro Immobile (kanan) memeluk Luis Alberto.

Dua syarat penting sebagai calon juara sudah dimiliki Lazio dalam skuadnya.

Mereka punya komponen mengerikan bagi mekanisme serangan, juga elemen tersolid dalam bertahan.

Lazio memiliki kombinasi top scorer dan raja assist di Liga Italia musim ini.

Di bagian beranda lapangan, Ciro Immobile menjadi predator tersubur (26 gol), sedangkan Luis Alberto merupakan pelayan terbaik (11 assist).

Baca Juga: Hasil Liga Italia - Immobile Pimpin Comeback Lazio Kalahkan Inter Milan

Di sisi lain, pagar tembok kokoh Francesco Acerbi cs di halaman belakang menjadikan Lazio pemilik angka kebobolan terminim sejauh ini (21 gol).

Kombinasi itu membuat Gli Aquilotti mencatatkan selisih gol surplus 34, terbaik di klasemen.

3. Racikan pelatih cespleng, tim yang sudah matang

Pelatih Lazio, Simone Inzaghi, melambai kepada suporter.
TWITTER.COM/OFFICIALSSLAZIO
Pelatih Lazio, Simone Inzaghi, melambai kepada suporter.

Meroketnya Lazio sebagai kandidat juara sebenarnya tak mengejutkan banget karena ini hasil proses berjenjang di bawah tempaan pelatih Simone Inzaghi.

Tim kuat Lazio sekarang ini tidak ujug-ujug cespleng.

Mereka adalah tim yang sudah terbentuk lama, dalam kuali yang sama, dan bahan baku yang tidak jauh berbeda.

Dari semua pelatih klub peserta Serie A musim ini, Inzaghi termasuk "senior" karena menjadi salah satu yang paling lama bertahan di satu klub.

Durasi 3 tahun dan 7 bulan tugas Inzaghi di Lazio cuma kalah dari Gian Piero Gasperini di Atalanta (3 tahun, 8 bulan).

Hal itu menjadikan seisi skuad sangat solid karena mereka sudah lama mengenal karakter satu sama lain.

Baca Juga: Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Italia - Ronaldo Cuti, Juventus Balik ke Puncak

Di bursa transfer pun, Inzaghi dengan bantuan Direktur Igli Tare tinggal mencari bumbu pelengkap di tim yang filosofinya sudah terpatri ini.

Kesuksesan menjaga penggawa andalan seperti Sergej Milinkovic-Savic, Ciro Immobile, atau Luis Alberto, adalah langkah terbaik Lazio di bursa transfer.

Efeknya, sementara Inter dan Juventus harus beradaptasi dengan pelatih baru dan para pemain baru dalam filosofi yang berbeda, Lazio tidak dari nol karena sudah memiliki tim yang lebih matang.

Saat penerapan konsep dan gaya bermain sudah oke, tugas Inzaghi berikutnya tinggal menanamkan rasa lapar dan mentalitas pemburu trofi.

Lazio juara Piala Super Italia 2019 setelah mengalahkan Juventus pada laga di Stadion King Saud University Riyadh, 22 Desember 2019.
TWITTER.COM/DICLEIDIA
Lazio juara Piala Super Italia 2019 setelah mengalahkan Juventus pada laga di Stadion King Saud University Riyadh, 22 Desember 2019.

Di musim penuh pertamanya, 2016-2017, Inzaghi yang pada awalnya dikontrak permanen hanya gara-gara Marcelo Bielsa mundur, mengantar Lazio finis kelima di klasemen.

Mereka pun maju ke final Coppa Italia untuk dikalahkan Juventus.

Musim berikutnya, 2017-2018, gelar pertama hadir dengan mengalahkan Juve di Piala Super Italia dan kembali finis di peringkat kelima klasemen Serie A.

Setelah langkah mereka ke Liga Champions digagalkan Inter, musim berikutnya Lazio cuma menempati peringkat 8 klasemen akhir 2018-2019.

Namun, mereka membayarnya dengan trofi Coppa Italia setelah mengandaskan Atalanta di final.

Musim ini, gelar kembali hadir dengan kesuksesan memukul Juventus lagi di Piala Super Italia 2019.

Dengan bekal tiga gelar dalam waktu singkat, mental pemenang di skuad Lazio secara bertahap terbentuk dan kini tidak salahnya mengalihkan radar ke target lebih tinggi: scudetto!

Mereka bahkan tidak menutupi bahwa sebenarnya klub menargetkan juara sebagai rencana yang berjangka.

"Bohong jika kami tak pernah memikirkan itu. Setiap tahun, kami memasukkan klausul bonus scudetto ke dalam kontrak pemain baru yang datang ke klub ini," ujar Igli Tare.

4. Fokus tim rival

Cristiano Ronaldo dikepung dua pemain Inter Milan, Stefan de Vrij dan Danilo D'Ambrosio, dalam laga pekan ketujuh Liga Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (6/10/2019).
TWITTER.COM/CRISTIANO
Cristiano Ronaldo dikepung dua pemain Inter Milan, Stefan de Vrij dan Danilo D'Ambrosio, dalam laga pekan ketujuh Liga Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (6/10/2019).

Ini juga salah satu modal vital Lazio dalam jalur perburuan scudetto bersama Inter Milan dan Juventus.

Gugurnya Biancoceleste di Liga Europa dan Coppa Italia musim ini bisa jadi semacam blessing in disguise. Berkah terselubung.

Saat Juventus dan Inter masih membagi fokus antara persaingan sengit di Serie A dan kompetisi Eropa, awak Lazio cuma punya satu target di depan hidung mereka: scudetto.

Karena hanya tinggal fokus di liga, Inzaghi bisa lebih leluasa menyesuaikan ketersediaan skuad dengan kalender sisa yang bakal dihadapi.

"Ini adalah pertumbuhan yang konstan selama 4 tahun terakhir, sehingga terbentuk koneksi yang luar biasa di antara kami," ujar Inzaghi.

Baca Juga: VIDEO - Gol Perdana Ashley Young, Setarakan Diri dengan David Beckham

"Musim lalu, orang bilang 'oh, Lazio finis kedelapan di liga', tapi kami memenangi Coppa Italia dan memfokuskan diri untuk target itu selama bulan-bulan terakhir. Kami kini tidak merasakan beban, justru semakin percaya diri," lanjut eks penyerang subur Piacenza dan Lazio itu kepada Sky.

Mimpi scudetto tidak perlu ditutup-tutupi lagi. Aroma gelar tak bisa dibantah sudah mulai merebak di Olimpico. 

Seperti kata Milinkovic-Savic, "target awal kami adalah empat besar, tapi kalau bisa juara, kenapa tidak?"

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : BolaSport.com
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
24
57
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
23
44
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Osasuna
24
32
8
Real Sociedad
23
31
9
Girona
24
31
10
Mallorca
23
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
24
54
3
Atalanta
25
51
4
Lazio
25
46
5
Juventus
24
43
6
Fiorentina
24
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
24
34
10
Udinese
24
30
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X