Dalam wawancara yang dilansir BolaSport.com dari GPOne, Ezpeleta mengaku bahwa Iannone tidak menunjukkan gerak-gerik mencurigakan saat tes.
Ezpeleta menuturkan Iannone langsung memberikan sampe urinenya selepas balapan. Bahkan, The Maniac Joe tak sempat minum kendati diperbolehkan.
Alhasil, ditambah dengan dehidrasi akibat balapan di tengah kondisi cuaca Sepang yang panas, kandungan zat di dalam urine pembalap asal Vasto itu menjadi pekat.
"Jika Iannone sudah punya niat buruk, dia akan melakukan hal yang berbeda," kata Carmelo Ezpeleta, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Jika seseorang tahu dirinya mengunakan zat terlarang dan harus menjalani tes dan juga sedikit cerdik, dia akan membuat dirinya menunggu sebelum memberikan sampelnya."
"Tetapi bukan seperti itu yang terjadi, apa yang Andrea ceritakan kepada saya adalah benar dan saya sudah memverifikasinya," imbuh Ezpeleta.
Kendati begitu, Ezpeleta menyerahkan seluruh keputusan perihal kasus doping yang menjerat Iannone kepada pihak-pihak yang berwenang.
Sementara itu, Iannone masih harus berjuang demi terbebas dari jeratan hukuman pelik. Sebab hasil analisa rambut yang diajukan terancam ditolak oleh pengadilan FIM.
Banding ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) akan menjadi langkah terakhir Iannone untuk menyelamatkan kariernya di ajang MotoGP.
Iannone terancam mendapat hukuman larangan beraktivitas di dunia balap motor selama empat tahun.
Baca Juga: Tim Gurem MotoGP Tebar Ancaman, Ungguli Rekor Valentino Rossi dalam Simulasi Lomba
Baca Juga: Dulu Jual Mahal, Kawasaki Diam-diam Lobi Dorna untuk Kembali ke MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar