Sementara itu, di tempat berbeda, pihak kepolisian Blitar mengamankan satu suporter dari Bonek yang kedapatan membawa senjata keris.
"Kami amakan satu suporter dari Bonek asal Blitar," ucap Wakil Kepala Polresta Blitar, Kompol Nurhalim.
"Yang bersangkutan membawa senjata tajam jenis keris untuk mengamankan diri," tambahnya.
Jelang laga dimulai, ada juga insiden pembakaran kendaraan bermotor yang terjadi sekitar pukul 14.50 WIB di sebuah persimpangan jalan Desa Dawuhan, Kec. Kepanjenkidul, Blitar.
Baca Juga: CEO Aprilia Tak Mau Jemawa meski Motor Baru Dapat Banyak Pujian
Prayfor #blitar pic.twitter.com/qLDI92jKks
— Fahri (@Fahri_Husaini26) 18 February 2020
The police in Blitar all had a day off today or where they just having breaktime?
2 of the biggest rivals in Indonesian football, neutral ground, match with out supporters, city on lockdown and still they manage to get inside the city and fight with each other......... pic.twitter.com/huWPiKexJB
— Edwin K. (@EdwinKBali) 18 February 2020
Blitar lumpuh banyak toko yang tutup gara gara takutdijarah , motor motor dibakar
Buat bonek bertamu yang sopan ..BLITAR WES KOKEAN BOYO KOK ISEK KETEKAN BOYO MANEH pic.twitter.com/HwdwMmHAUK
— Jadianyuk (@Jadianyuk4) 18 February 2020
Meski begitu, kerusuhan tak merembet dan menganggu jalannya pertandingan antara Persebaya Vs Arema FC.
"Kami dari Polres Blitar dapat mengkondusifkan atau mengamankan situasi sehingga pertandingan pun masih tergelar dengan baik dan aman sampai saat ini," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
"Sementara, hasil pendataan polisi di lapangan, ada 7 kendaraan roda dua yang dibakar masa suporter," tambahnya.
Jumlah kerugian menurut Wisnu masih berkemungkinan bertambah karena sampai saat ini masih akan terus dilakukan pendataan.
"Sekarang masih terus pendataan," tambahnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Surya Malang, Tribun Jatim |
Komentar