Bek muda Persebaya tersebut mampu menghentikan pergerakan Simic hingga laga berakhir.
Bukan hanya Simic yang dibuat mengalami kesulitan oleh pemain yang akrab disapa Ridho ini.
Penyerang-penyerang top lainnya seperti Alberto Goncalves, Greg Nwokolo, dan Jonathan Bauman turut direpotkan oleh pengawalan ketat Ridho.
Ridho, yang sempat meraih gelar juara Elite Pro Academy (EPA) 2019 bersama Persebaya U-20, mengaku mempelajari terlebih dahulu karakter permainan penyerang yang akan dia kawal.
"Jika striker A seperti ini, yang B begini. Jadi saya ikuti alurnya selama beberapa menit, baru bisa mengetahui kelemahannya seperti apa," kata Ridho seperti dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
Meski sukses menyulitkan beberapa pemain lawan, Ridho mengaku masih banyak hal yang perlu ia kembangkan lagi.
Baca Juga: Curhat Marko Simic Usai Kegagalan Persija Juarai Piala Gubernur Jatim 2020, Akui Rindukan Sosok Ini
"Saya merasa masih harus belajar. Banyak yang perlu dibenahi," ucap Ridho menambahkan.
Ridho menjalani debut di Piala Gubernur Jatim 2020 saat turun sebagai pemain inti di laga perdana melawan Persik Kediri, 10 Februari lalu.
Setelah laga perdana itu, Ridho tak tergantikan dan sukses mengantar Bajul Ijo merengkuh gelar juara.
Pemain jebolan El Faza, klub internal Persebaya, ini mengaku sangat senang bisa bermain dengan tim senior Persebaya dan meraih gelar juara.
Rdiho juga berharap kemenangan tersebut akan berlanjut di kompetisi Liga 1 2020 maupun ASEAN Club Championship (ACC) 2020.
"Alhamdulillah senang sekali. Bisa mendapatkan gelar juara pertama bersama tim senior. Semoga bisa berlanjut karena target kami adalah Liga 1 2020 dan ajang ASEAN Club Championship (ACC) 2020", tutur Ridho.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | persebaya.id |
Komentar