BOLASPORT.COM - Hasil kurang memuaskan dalam rangkaian tes pramusim MotoGP 2020 di Qatar menjadi alarm bagi Honda untuk berbenah.
Pasukan penunggang Honda RC213V menjadi sorotan dalam tes pramusim MotoGP 2020 di Sirkuit Losail, Qatar. Sayangnya, itu bukan karena mereka tampil mengesankan.
Lebih-lebih pada hari kedua tes, Minggu (23/2/2020), karena nyaris tidak ada nama pembalap Honda dalam posisi 10 besar pencetak waktu lap tercepat.
Posisi terbaik justru dihuni rider tim satelit, Takaaki Nakagami (LCR Honda). Menunggangi motor tahun lalu, dia berada di urutan ke-10 dengan catatan terbaik 1 menit 54, 759 detik..
Sementara itu, tiga motor teranyar Honda tenggelam di urutan belakang. Kemajuan dalam hal akselerasi telah tertutupi dengan masalah pelik di area lainnya.
Marc Marquez (Repsol Honda) ada di posisi ke-14 dengan catatan terbaik (1:55,093) yang lebih buruk daripada hari pertama tes pramusim di Qatar.
Alex Marquez (Repsol Honda/1:55,725) menempati urutan ke-19. Sedangkan Cal Crutchlow (LCR Honda/1:56,178) yang menepi duluan tertahan di posisi ke-21.
Padahal, performa Honda cukup oke saat tes di Sepang. Namun begitu, tikungan cepat di Losail menjadi tantangan yang belum dapat mereka atasi.
Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP 2020 Qatar - Utak-atik Motor Valentino Rossi Berujung Buntung
Alex Marquez menyoroti ketidakstabilan RC213V saat memasuki tikungan menjadi penyebabnya.
Hal senada diutarakan Crutchlow. Crutchlow yang mengalami kecelakaan hingga tangannya bengkak mengaku tidak percaya diri memacu kuda besinya.
"Satu-satunya cara saya bisa bertahan di atas motornya adalah mengemudi [dengan sangat pelan] seperti pembalap amatir," kata Crutchlow, dilansir BolaSport.com dari AS.
"Dorongan ketika Anda memasuki tikungan dan membuka gas untuk keluar benar-benar menjadi masalah saat ini," imbuh penghuni tangga podium GP Qatar 2019 itu.
Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP 2020 Qatar - Senjata Rahasia Ducati Ketahuan, Danilo Petrucci Langsung Amnesia
Honda mungkin berharap nasib mereka terselamatkan sang pembalap andalan, Marc Marquez. Sayangnya, The Baby Alien juga terkena imbasnya.
Lebih banyaknya tikungan kanan (10 dari 16) membuat lintasan sepanjang 4,4 kilometer itu bak neraka bagi Marc Marquez yang bahu kanannya belum pulih pasca-cedera.
Marquez bahkan terpaksa menyimpan bahunya dan lebih mengandalkan lututnya saat melewati bagian zig-zag di Tikungan 8 (kiri) dan 9 (kanan).
Perubahan gaya balap turut menjadi alasan Marquez tak dapat berbuat banyak saat motor hilang kendali di sektor tersebut. Si kuda besi menjadi ringsek karenanya.
Baca Juga: Bos MotoGP Bersabda, Jangan Harap Ada Tim Valentino Rossi di MotoGP Dalam Waktu Dekat
Untungnya, Marquez sanggup menghindar sehingga tidak mengalami masalah serius. Kendati demikian, Honda tentu perlu segera berbenah.
Marquez telah mengutarakan harapannya agar motor Honda lebih mudah dikendalikan. Dia pun lebih mengkhawatirkan masalah di RC213V daripada pemulihan bahunya.
"Tentu saja jika saya 100 persen fit, saya bisa mengatasi masalah ini," kata Marquez setelah hari pertama tes, dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
"Akan tetapi, ketika saya mengalami masalah, saya tidak bisa melakukannya, dan membalap di level pembalap Honda lainnya."
"Semua pembalap Honda mengeluhkan hal yang sama. Itulah kenapa masih ada banyak hal yang perlu dikerjakan," pungkasnya.
Hari terakhir tes pramusim di Qatar pada Senin (24/2/2020) menjadi kesempatan terakhir Honda untuk menemukan solusi sebelum mesin motornya pada 5 Maret mendatang.
Baca Juga: Hilangnya Senjata Andalan Bikin Marc Marquez Terancam Gagal Juara
Baca Juga: Marc Marquez Tidak Sendiri, 4 Legenda MotoGP Ini Juga Setia Cuma Bela 1 Pabrikan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | as.com, speedweek.com |
Komentar