Baca Juga: All England Open 2020 Masih Akan Digelar Sesuai Jadwal
"Kalau berjalan lancar, kami masih akan mengikuti sekitar 7 turnamen lagi menuju Olimpiade. Seperti All England hingga Indonesia Open, bahkan sampai Thailand Open."
"Yang penting, kami menjaga motivasi, kondisi, serta meningkatkan teknik dan fisik karena pertandingan ganda putri sering melalui rubber game. Ganda putri mainnya pasti capek dan lama. Tinggal bagaimana kami siap atau tidak siapnya menahan capek di lapangan," aku Greysia.
Greysia menjelaskan kunci kemenangan dia dan Apriyani pada final Barcelona Spain Masters 2020 yang berlangsung ketat.
Baca Juga: Hendra Setiawan Tak Pusingkan Isu Penundaan Olimpiade 2020
"Menurut saya, kalau lihat kemarin itu habis dari Spanyol terutama pada babak final, niat kami untuk bisa menahan, mau menang itu besar. Pertandingan durasi lama lebih ada poin positifnya. Kami tidak mau melepas begitu saja," tutur Greysia.
"Terpenting, niatnya dulu. Koh Didi (Eng Hian, pelatih ganda putri Indonesia) juga sudah bilang. Niat (untuk menang) dibangkitkan dulu, Mau menang, hawanya dulu dibangkitkan sehingga sewaktu itu bisa bangkit dan keluar dari tekanan meskipun sudah capek di lapangan," ujar Greysia.
Greysia sudah bertandem dengan Apriyani sejak Mei 2017.
Dalam rentang waktu tersebut, Greysia/Apriyani telah menorehkan sederet prestasi yakni juara French Open 2017, Thailand Open 2017, dan India Open 2018.
Greysia/Apriyani juga meraih medali perunggu Asian Games 2018, medali emas SEA Games 2019, dan medali perunggu Kejuaraan Dunia pada 2018 dan 2019.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar