"Contohnya, setelah kami pulang dari Manila. Hanya berapa hari kerja, kami sudah kirim surat undangan. Tetapi, tetap juga susah mendapat visa, sedangkan ke Indonesia gampang banget visanya," ucap Susy.
Kesulitan ditemukan saat mengurus ke kedutaan Inggris dan Jerman yang berujung pada penolakan visa untuk dikeluarkan.
"Kami berharap mengurus visa dibantu, seperti Kemenlu (Kementrian Luar Negeri), dubes Indonesia di (Jerman, Australia, Amerika, UK) untuk pembuatan visa schengen," ujar Susy.
Baca Juga: Susy Susanti Utamakan Kesehatan Atlet di Tengah Isu Penundaan Olimpiade 2020
"Kami sampai pernah lewat jalur menko polkam (Wiranto saat menjabat sebagai menteri) sewaktu hendak ke Iran. Saat itu, kami sudah bayar hotel, tetapi atlet village berada jauh dari mana-mana."
"Di lapangan banyak kendala. Tetapi, ini kebutuhan poin atlet dan tugas negara untuk mengikuti turnamen," ucap Susy.
Saat ini, para pebulu tangkis elite tengah mempersiapkan diri pada All England Open 2020 yang akan digelar pada 11-15 Maret mendatang di Arena Birmingham, Inggris.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar