BOLASPORT.COM - Penyebaran virus Corona alias Covid-19 yang semakin luas di seluruh dunia membuat NBA merekomendasikan 10 hal baru kepada para pemain mereka.
Salah satu rekomendasi itu ialah larangan untuk melakukan tos alias high-five.
Aksi tos merupakan hal lumrah yang dilakukan para pemain NBA saat tengah berada di dalam maupun luar lapangan.
Gestur yang melibatkan dua telapak tangan dari dua orang berbeda ini memiliki arti "persetujuan" atau "kekompakan".
Baca Juga: Terpapar Imbas Virus Corona, BWF Diminta Perpanjang Masa Kualifikasi Olimpiade
Biasanya, seorang pemain NBA akan melakukan tos apabila berhasil melakukan sesuatu yang menguntungkan timnya, mulai dari mencetak poin, memblok tembakan lawan, sampai mencuri bola dari lawan.
Aksi ini bisa dilakukan dengan rekan setim atau penonton.
Selain itu, penonton juga acap mendapat kesempatan melakukan tos dengan para pemain saat mereka masuk atau keluar lapangan.
Baca Juga: Indonesia Tetap Optimistis Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032
Di luar aksi tos, NBA juga merekomendasikan larangan untuk berfoto bersama, menerima benda seperti pena dan spidol, serta bola dan jersey dari para penonton untuk ditandatangani.
Hal tersebut dianggap riskan karena proses penyebaran virus Corona terjadi melalui sentuhan, bukan udara.
"Kami juga melakukan komunikasi reguler satu sama lain, tim-tim NBA, para profesional liga lainnya, dan tentu saja, Anda semua," tulis pihak NBA pada memonya untuk para tim NBA, dilansir BolaSport.com dari The Associated Press.
Baca Juga: Bulu Tangkis Indonesia Berjuang di Bawah Ancaman Virus Corona
Sejauh ini, para pemain NBA menanggapi rekomendasi tersebut dengan positif.
Pebasket Miami Heat, Jimmy Butler, mengatakan bahwa dia tidak terlalu cemas karena dilarang melakukan tos untuk sementara.
"Saya tidak memikirkan apapun dari rekomendasi itu. Saya tetap akan menjadi diri saya dan kami (Heat) tetap akan menjadi diri kami," ucap Butler.
NBA memutuskan untuk merilis rekomendasi mereka terkait wabah virus Corona setelah berkonsultasi dengan sejumlah aparat berwenang.
Selain dengan Centers for Disease Control, NBA juga melakukan konsultasi dengan para periset di Columbia University di New York, Amerika Serikat.
Baca Juga: Valentino Rossi Akui Sulit Terima Kabar Pembatalan MotoGP Qatar 2020
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | The Associated Press |
Komentar