BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, tidak mau meremehkan lawan yang akan dia temui pada All England Open 2020, 11-15 Maret meskipun tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota (Jepang) tidak berpartisipasi.
Pada Indonesia Masters 2020, Januari kemarin, Kento Momota juga tidak tampil karena berencana fokus menyiapkan diri untuk All England 2020.
Namun, Kento Momota mengalami kecelakaan pada 13 Januari saat hendak menuju bandara Bandara Internasional Kuala Lumpur, hanya beberapa jam setelah memenangkan gelar Malaysia Masters.
Akibatnya, Momota harus rehat lebih lama dari kompetisi internasional.
"Persiapan saya ke All England seperti biasa saja. Lebih ke pemantapan ke fokus di lapangan, cara main, strategi. Kalau di fisik, lebih menjaga soalnya tinggal seminggu lagi menuju All England. Tidak ada lagi yang bisa ditingkatkan," kata Anthony ditemui BolaSport.com di Cipayung, Jakarta.
"Intensitas latihan berlari lumayan naik dalam beberapa minggu terakhir. Besok (hari ini) mulai diturunkan temponya. Selama sebulan, latihan saya oke, tidak ada kendala,"ucap Anthony.
Dengan tidak adanya Momota yang merupakan Juara All England 2019, menurut Anthony, membuat semua pemain punya kesempatan yang sama untuk meraih gelar.
Baca Juga: PBSI Lakukan Pengawasan Ketat demi Cegah Penyebaran Virus Corona di Pelatnas
"Hampir sama dengan Indonesia Masters kemarin. Pastinya semua pemain ingin menunjukkan diri, Momota tidak ikut sehingga pada berpikir ini kesempatan. Istilahnya begitu," aku Anthony.
"Tidak cuma Momota, maksudnya semua pemain juga berat. Jadi hampir sama saja.
Ada atau tidak ada Momota sama saja. Keuntungan atau tidak, dilihat dari drawing. Kalau dia main, tidak tahu kan saya akan ketemu dia atau tidak," tutur Anthony.
Pemain berusia 23 tahun ini mengaku lebih fokus memikirkan lawan yang akan dia jumpai pada babak pertama All England 2020 yakni Rasmus Gemke (Denmark).
Baca Juga: Jadwal Turnamen Bulu Tangkis yang Berlangsung Selama Maret 2020
"Lawan Rasmus Gemke tidak mudah juga. Harus diantisipasi dan diwaspadai karena melihat rekor, dia pernah mengalahkan saya, Jadi jangan sampai lengah. Fokus ke babak satu dulu."
"Secara keseluruhan setelah melihat video, hampir sama tipe permainannya dengan pemain Denmark pada umumnya. Dia bermain menyerang dan bola-bola cepat," aku Anthony.
Baca Juga: Cara Pelatih Jaga Marcus/Kevin dari Tekanan pada Olimpiade 2020
"Antisipasinya, jangan sampai lengah. Saya akan lihat lagi beberapa hari sebelum bermain dengan diskusi bersama pelatih akan main seperti apa, kelebihan dia dijaga. Saya pelajari kelemahannya karena belum pernah bertemu sebelumnya," ucap Anthony.
Anthony mengakui bahwa dia tidak memiliki target khusus pada All England tahun ini hanya ingin mencapai hasil lebih baik daripada 2019.
Pada All England 2019, Anthony langsung tersingkir pada babak pertama setelah kalah dari Ng Ka Long Angus (Hong Kong).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar