BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan, akan mengikuti All England Open 2020, 11-15 Maret mendatang di Birmingham, Inggris.
Semula Praveen Jordan bersama partnernya, Melati Daeva Oktavianti akan mengikuti German Open lebih dulu sebelum All England.
Namun, German Open yang dijadwalkan pada 3-8 Maret dibatalkan karena merebaknya wabah virus corona (Covid-19).
"Tidak ada turnamen pemanasan sebelum All England. Pengaruh ya ada. Tetapi, keputusan itu lebih baik daripada membahayakan diri sendiri karena virus itu tidak kelihatan," kata Praveen ditemui BolaSport.com di pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
"Pembatalan turnamen ini membuat kami harus lebih siap dan hati-hati. Sebagai gantinya, kami adaptasi lapangan (di Arena Birmingham) harus benar-benar maksimal," ucap Praveen.
Praveen/Melati terakhir kali mengikuti turnamen pada Indonesia Masters 2020, Januari lalu.
"Jeda ke turnamen berikutnya kosong cukup lama. Selama sebulan lebih latihan saya dimantapkan di pola dan strategi permainan," ujar Praveen.
"Tidak ada German Open, tidak memengaruhi program latihan. Jadi, lebih banyak program baru."
Baca Juga: Manila Resmi Gantikan Wuhan Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Asia 2020
Berdasarkan hasil undian yang dirilis Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Praveen/Melati akan menjumpai Wang Chi-Lin/Cheng Chi Ya (Taiwan) pada babak pertama.
Tetapi, Praveen mengakui bahwa dia belum melihat hasil undian.
"Saya jarang melihat hasil undian, setelah sampai disana baru liat. Saya lebih fokus menyiapkan diri sendiri daripada harus mempersiapkan diri akan bertemu siapa supaya bisa lebih fokus," aku Praveen.
"Tetapi, tidak sehari sebelumnya juga melihat calon lawan. Paling tidak beberapa hari sebelumnya," ucap pemain berusia 26 tahun tersebut.
Pada All England 2019, perjalanan Praveen/Melati terhenti pada semifinal.
Baca Juga: Berkaca Hasil 2008, Hendra Setiawan Sebut Apa pun Bisa Terjadi pada Olimpiade
Meski begitu, Praveen/Melati mencatat prestasi menawan pada 2019 dengan memenangi Denmark Open dan French Open secara beruntun. Keduanya merupakan turnamen BWF World Super 750.
Hal tersebut menjadi bekal bagi pasangan peringkat kelima dunia itu.
"Persaingan ya itu-itu saja. Pasti tidak ada bedanya karena ini Super 1000. Bisa dibilang pasti semua pemain lebih siap sehingga tidak mudah untuk menjadi juara," ucap Praveen
"Saya dan Meli (sapaan akrab Melati Daeva) pastinya akan maksimal. Di Denmark dan Paris saja kami bisa (juara). Kami harus siap ketat dari awal karena semua juga ingin raih gelar All England."
"Main di All england atmosfernya berbeda. Misalnya, pemain dari Denmark, Inggris, suporternya benar-benar ramai. Itu terasa sekali," kata Praveen.
Baca Juga: Hendra Setiawan Ungkap Alasan di Balik Kegagalan pada Olimpiade 2016
Praveen sebelumnya sempat mencicipi gelar juara All England 2016 saat bertandem dengan Debby Susanto yang kini sudah gantung raket.
"Motivasi mempertahankan gelar itu tidak gampang. Apalagi dengan orang yang berbeda. Dulu pernah juara dengan Debby. Kalau bisa sama Meli kan lebih bagus. Hal ini jadi motivasi lebih ingin juara dengan partner yang berbeda."
Praveen dan tim bulu tangkis Indonesia lainnya akan bertolak ke Birmingham pada 7 Maret mendatang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar