"Pelatihan sudah dimulai, jadi saya berada di tempat yang lebih baik daripada tahun lalu karena saya butuh belajar dan Pulev akan mempraktekkan skill baru dan tentu saja gaya barunya," ujar Joshua.
"Ruiz jauh lebih pendek, jadi lebih luas (untuk memukulnya). Pulev lebih tinggi, jauh lebih ramping, sehingga akan membutuhkan strategi dan taktik yang berbeda," ujarnya melanjutkan.
Baca Juga: All England Open 2020 - Gregoria Bakal Nekat demi Ambisi Pulangkan Tai Tzu Ying
Misi menang menjadi target bagi Joshua ketika melawan Pulev.
Sebab kemenangan melawan petinju Bulgaria itu nantinya bakal menjadi modal apik untuk pertandingan unifikasi kontra Tyson Fury.
Apabila Tyson Fury dan Joshua tidak menelan kekalahan di laga mereka masing-masing.
Maka keduanya bisa bertarung untuk merebutkan status undisputed champion di kelas berat.
Selama dua dekade ini hampir tidak ada petinju yang berhasil menyatukan seluruh gelar di kelas berat.
Terakhir juara tak terbantahkan didapat oleh Lennox Lewis pada 13 November 1999.
Baca Juga: All England Open 2020 - Kendati Menang, Begini Evaluasi Hafiz/Gloria
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar