"Evaluasi untuk Jonatan dan Ginting, ini di luar harapan saya. Pulang nanti mesti dilatih fokus dalam menerapkan strategi dan pukulannya untuk bisa tepat penggunaannya," ucap Hendry.
"Di samping mental dan pikirannya yang saya lihat masih ragu-ragu mainnya. Mungkin terbeban harus menang hingga tidak fokus dengan apa yang harus dilakukan," kata Hendry lagi.
Sementara itu untuk Shesar, meski kalah, Hendry mengakui peningkatan performa dari anak didiknya tersebut.
Baca Juga: All England Open 2020 - Marcus/Kevin Diuntungkan dari Kesalahan Lawan
Hanya saja masih perlu untuk terus diasah, terutama soal kesabaran di lapangan dan kekuatan fisiknya.
Shesar terhenti pada babak dua, juga dari Gemke, dengan laga yang cukup panjang selama 77 menit.
Shesar berhasil merebut gim pertama meski akhirnya kalah setelah bermain rubber game, dengan skor akhir 21-18, 13-21, 19-21.
"Untuk Vito, dia kurang sabar dan mengubah permainan waktu poinnya unggul sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri," aku Hendry.
"Tetapi, saya lihat sudah bagus mainnya. Tinggal harus ditingkatkan lagi kekuatan kakinya dan fisiknya untuk bisa bermain dalam durasi yang cukup panjang," kata Hendry.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar