"Saya baru kembali dari Vietnam, dan sedang berdikusi dengan rekanan soal balapan-balapan mendatang," ucap pria asal Negeri Paman Sam itu melanjutkan.
Carey menjanjikan kejelasan dalam beberapa hari ke depan.
"Dalam beberapa hari kami akan membahas soal ajang-ajang balapan ke depan. Situasi saat ini sulit ditebak dan terus berubah-ubah," ujarnya menjelaskan.
"Kondisi hari ini berbeda dengan dua hari lalu, yang juga berbeda dengan empat hari sebelumnya. Mencoba membuat prediksi dalam kondisi demikian sangat sulit," ucap Carey lagi.
Selain pembatalan GP Australia, F1 juga menghadapi tantangan lain.
Memburuknya wabah virus corona di Benua Eropa mengancam kelangsungan GP Belanda (3/5/2020), GP Spanyol (10/5/2020), dan GP Monaco (24/5/2020).
Dengan demikian, ada kemungkinan Formula 1 baru bisa dimulai pada Juni mendatang di GP Azerbaijan, tepatnya pada 7 Juni 2020.
Carey belum bisa memberi jawaban pasti soal kapan F1 bisa terlaksana.
"Semua ingin mendapat jawaban, dan kami juga ingin menjawab pertanyaan tersebut. Hanya saja Anda tak bisa memberi jawaban yang tak Anda punya," ucap Carey.
"Saat ini kami terus mengontak semua orang di seluruh dunia. F1 adalah olahraga global dan kami berhadapan dengan isu yang kompleks, seiring perkembangan situasi," kata dia lagi.
Baca Juga: Formula 1 GP Australia Dibatalkan Saat Penonton Sudah Antre di Sirkuit
Baca Juga: Anies Baswedan soal Penundaan Formula E Jakarta: Demi Keselamatan Warga
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar