Baca Juga: Pelatih Beri Pesan kepada Praveen/Melati Setelah Jadi Juara All England Open 2020
Ahsan/Hendra memang sudah berjuang keras sejak babak kesatu All England Open 2020 dimulai.
Pada laga pertama, Ahsan/Hendra bermain selama 53 menit dengan Akira Koga/Taichi Saito (Jepang) sebelum menang dengan skor 12-21, 21-13, 25-23.
The Daddies kemudian melanjutkan perjalanan mereka dengan menghadapi wakil Negeri Sakura lainnya, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, pada babak kedua.
Dalam laga ulangan final Kejuaraan Dunia 2019 itu, Ahsan/Hendra lagi-lagi bermain tiga gim sebelum menang 14-21, 21-15, 21-14.
Herry mengindikasikan dua kali bermain rubber game membuat stamina Ahsan/Hendra terkuras saat bertemu Endo/Watanabe.
Padahal menurut Herry, meladeni Endo/Watanabe butuh penampilan total.
Baca Juga: Setelah 1 Pekan Berjibaku di All England Open 2020, Praveen Jordan dkk Jalani Karantina
"Kalau ingin mengambil poin dari mereka, pemain harus tampil membunuh. Artinya, ya harus menyerang, tidak bisa mendapatkan poin dari menunggu kesalahan mereka," ucap Herry.
"Untuk itu tenaga dan fisik harus fresh dan tidak boleh kendor," kata Herry menambahkan.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar