Menurutnya, tim-tim bermasalah tersebut, termasuk mantan timnya Kalteng Putra, seharusnya menyelesaikan kewajiban terkait pelunasan gaji terlebih dahulu.
"Jujur bingung sama sepak bola Indonesia, kenapa (tim) yang tunggak gaji bisa main. Dua bulan gaji saya belum dibayar (oleh Kalteng Putra)," ucap Denny saat dihubungi wartawan.
"Harusnya dilunasi dulu (gaji pemain) dan mekanismenya seperti apa, terutama yang ofisial dan pemain Kalteng Putra harus dipertegas," ujarnya menambahkan.
Denny berpendapat bahwa persoalan ini sudah masuk dalam wewenang National Dispute Resolution Chamber (NDRC).
Baca Juga: Kebahagiaan Hariono Bersama Bali United Semakin Bertambah Besar
NDRC yang merupakan proyek pilot dari FIFA sebelumnya telah memberikan sanksi secara khusus kepada PSPS Pekanbaru untuk tak mendaftarkan pemain baru sebelum melunasi gaji 22 pemain yang belum dibayarkan.
Oleh sebab itu, sudah seharusnya PSSI dan PT LIB mematuhi keputusan dari pihak NDRC.
"Karena untuk pemain lewat APPI ini sudah masuk ranah NDRC di bawah FIFA. Harusnya liga (PT LIB) dan PSSI hormat sama NDRC," katanya lagi.
Lebih lanjut, Denny juga mempertanyakan mekanisme pemberian subsidi dari PT LIB kepada para peserta liga.
Baca Juga: Antisipasi Covid-19, Pemain Borneo FC Diwajibkan Bawa Hand Sanitizer
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar