Meski begitu, Firmino seolah tak peduli dengan hal itu. Ia pergi ke hiruk-pikuk yang berasal dari Estadio Rei Pele, sebuah stadion berkapasitas 20.000 orang.
Stadion itu berada di dekat rumah Firmino, yang baru-baru ini diperbarui dan diubah menjadi toko hotdog.
Tak heran jika sepak bola tak pernah jauh dari benak Firmino.
Menurut Dedeu, Firmino kerap bercerita tentang keinginannya untuk menjadi Ronaldo dan Ronaldinho.
"Dia akan berbicara tentang kemampuan Ronaldinho, tetapi, dia juga memilikinya. Dia selalu jauh lebih baik daripada yang lain. Dia brilian. Dia melakukan dribel dengan sangat baik," ujar Dedeu.
Senyum khas Firmino juga tak dilupakan Ari Santiago, pelatih sepak bola pertamanya di sekolah Escad Estadual Profesor Tarcisio de Jesus.
Baca Juga: Juergen Klopp Puji Penampilan Firmino Usai Kalahkan Southampton
"Dia anak yang sangat pendiam, sangat tenang, tetapi selalu meminta bola," kata Santiago, dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Saya ingat bola hanya tersedia untuk anak-anak pada waktu-waktu tertentu, tetapi dia akan datang dan tersenyum dan membuat tanda bola dengan tangannya.
"Kadang-kadang saya memberikannya, kadang-kadang tidak. Sulit untuk mengatakan tidak kepada senyuman itu," ucap Santiago.
Ketika tim sekolah melawan Clube de Regatas Brasil (CRB) di perempat final kejuaraan lokal, Firmino menyarankan gurunya "membawa tas" untuk membawa pulang semua gol yang akan dia cetak melawannya.
Benar saja, Firmino memenuhi janjinya, mencetak gol dalam kemenangan 8-0.
"Keesokan harinya, saya berada di kantor ketika dia tiba," ujar Santiago.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BBC |
Komentar