BOLASPORT.COM - Laga Atalanta Vs Valencia di babak 16 besar Liga Champions yang dilaksanakan pada Kamis (20/2/2020) dini hari WIB diduga menjadi salah satu sumber penyebaran virus Corona di Italia.
Italia saat ini menjadi negara kedua setelah China dengan kasus positif virus Corona terbanyak di dunia.
Dikutip BolaSport.com dari peta John Hopkins University, total ada 53.578 kasus dengan tingkat kematian mencapai 4.825 orang.
Salah satu wilayah yang paling terdampak di Italia adalah Bergamo.
Hingga Minggu (22/3/2020), Bergamo memiliki kasus kematian akibat virus Corona sebanyak 3.095 orang.
Baca Juga: Satu Klub Liga Inggris Ikut Kejar Tanda Tangan Philippe Coutinho
Salah satu penyebab utama penyebaran virus Corona di Italia adalah laga antara Atalanta Vs Valencia di Stadion San Siro, Milan, pada babak 16 besar Liga Champions yang dilaksanakan Kamis (20/2/2020) dini hari WIB lalu, seperti yang dikutip BolaSport.com dari laporan media Spanyol, Cadena Ser.
Meski tidak digelar di Bergamo, rakyat Bergamo berbondong-bondong menuju Milan untuk menyaksikan tim kesayangan mereka, Atalanta, melawan Valencia walau harus menempuh jarak sejauh 60 km.
Setidaknya pada laga tersebut ada lebih dari 40.000 orang yang memadati Stadion San Siro, termasuk juga suporter Valencia yang bertandang.
Laga tersebut terpaksa digelar di Stadion Giuseppe Meazza karena markas Atalanta di Atleti Azzurri d’Italia, Bergamo, tidak lolos standar UEFA untuk menggelar laga Liga Champions.
Baca Juga: Tak Sempat Ucap Selamat Tinggal, Kepergian Lorenzo Sanz Jadi Malam Tersedih bagi Legenda Madrid
ANOTHER CONVOY OF ITALIAN TRUCKS CARRYING DEAD BODIES
A CONVOY of Italian Army trucks arrives from Bergamo carrying the bodies of coronavirus victims to the cemetery in Ferrara, Italy, where they will be cremated, Saturday, March 21,2020.
— Simon Madowa (@simonmadowa) 22 March 2020
(Picture by AP)#BWTrendZ pic.twitter.com/OMU39ZMX1i
"Para penggemar Atalanta luar biasa," kata pemain Atalanta, Mattia Caldara seperti dilansir BolaSport.com dari Forza Italian Football.
"Ketika saya sedang melakukan pemanasan, saya melihat dan mendengar dukungan mereka, itu benar-benar mengesankan!"
Dukungan rakyat Bergamo membuahkan hasil dengan Atalanta berhasil menang 4-1 atas Valencia pada laga leg pertama tersebut.
Namun di sisi lain, laga ini juga menjadi salah satu penyebab utama penyebaran virus Corona karena banyak orang berkumpul di sana.
Sejak saat itu, Bergamo menjadi salah satu wilayah Italia yang paling berdampak oleh COVID-19, diikuti Milan dan wilayah lainnya.
Valencia juga mengonfirmasi bahwa 35 persen dari skuatnya terinfeksi virus Corona, menyebut penyebabnya adalah saat bermain di wilayah yang berisiko tinggi di Italia.
Tiga di antaranya diketahui adalah pemain yakni Ezequiel Garay, Jose Gaya dan Eliaquim Mangala.
Sementara itu, Direktur Laboratorium Klinik Mikrobiologi, Virologi dan Diagnosis Bioemergen Rumah Sakit Sacco di Milan, Maria Rita Gismondo terheran-heran dengan perkembangan virus Corona di Lombardy.
Baca Juga: Calon Kandang Baru PSIS Semarang Tinggal Tunggu Pemasangan Lampu
this is Bergamo, Italy. yesterday Lombardy, recorded 319 deaths in one day. that’s scary, be careful and safe out there #CoronaVirusUpdate pic.twitter.com/O2Zo1V7qUJ
— Malik Ofori (@malikofori) 19 March 2020
Lombardy adalah salah satu provinsi di Italia dengan ibukota Milan.
"Ada sesuatu di Lombardy yang tidak bisa kita pahami," ujarnya.
"Ini melampaui jumlah kematian di China, di daerah yang jauh lebih sempit dan dalam waktu yang lebih singkat. Sesuatu yang aneh sedang terjadi," tambahnya.
Rita bahkan menybeut bahwa virus Corona yang ada di Lombardy telah bermutasi.
"Kami tak mengerti mengapa virus Corona sangat agresif di Lombardy. Semua hipotesis ada di meja, tetapi satu hal bahwa kemungkinan virus itu telah bermutasi."
"Saya mengimbau kepada para ilmuwan: mari kita bersatu untuk memahami. Jika kita semua memperhatikan hal kecil, kita mungkin akan mendapatkan gambaran yang lebih besar," ujarnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | football italia, Cadena Ser, John Hopkins CSSE |
Komentar