Dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF, Marin mengatakan bahwa penyakit yang diderita sang ayah telah mengganggu konsentrasi dan juga mental bertandingnya.
Kendala itu tak cuma terjadi saat tampil pada All England Open 2020, tetapi juga pada Barcelona Spain Masters 2020, turnamen yang diharapkan dijuarai oleh Marin.
"Saya mendapat masalah sulit, semua orang berharap bisa menyaksikan saya menjadi juara di sana (Barcelona). Saya memang tidak merasa nyaman, tetapi saya ingin bermain," tutur Marin.
"Semua orang bilang bahwa merupakan hal mudah untuk saya menjadi juara di Barcelona. Namun, saya bilang kami harus lihat per laga, setiap musuh berat dan mereka semua ingin mengalahkan saya."
Baca Juga: Momen Mike Tyson dan Jon Jones Bercanda Sampai Baku Hantam di Jalanan
"Saya tidak tampil 100 persen, tetapi saya ingin tetap meningkatkan permainan saya dan fokus pada strategi. Saya harus kembali, saya punya situasi personal. Ayah saya berada di rumah sakit selama sebulan, dia betul-betul sakit, dan saya harus kembali ke Spanyol," kata Marin lagi.
Pasca-All England Open 2020, peringkat dunia Carolina Marin naik satu setrip ke urutan keenam.
Sebelumnya, juara Olimpiade Rio 2016 itu berada di peringkat ketujuh dunia.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BWF |
Komentar