Ekuador pada 2001 tambah menakutkan karena mereka sedang mengelus sebuah generasi emas yang sudah muncul sejak Kualifikasi Piala Dunia 1998.
Baca Juga: Skuat Tertua di Liga 1 2020, Persib Bisa Ulangi Kiprah Juara 2014
Ekuador saat itu punya kumpulan pemain bagus seperti Agustin Delgado, Alex Aguinaga, Ivan Hurtado, Ulises de la Cruz, dan Ivan Kaviedes.
Pada 28 Maret 2001, Brasil sengaja tiba di Quito hanya beberapa jam sebelum kick-off sebagai upaya mengurangi efek ketinggian lokasi pertandingan.
Brasil menurunkan tim "fantasy football" dengan Rogerio Ceni, Lucio, Emerson, Juninho Paulista, Ronaldinho, Rivaldo, dan Romario dimainkan sebagai starter.
Namun, tim impian ini ternyata tetap tak berdaya mengatasi kombinasi generasi emas Ekuador dan ketinggian Quito.
Lima menit setelah babak kedua dimulai, Ivan Kaviedes meliuk-liuk melewati tiga pemain Selecao dan upaya tembakannya berubah menjadi assist bagi Agustin Delgado.
Kemenangan itu berperan besar mengukir sejarah bagi Ekuador.
Untuk pertama kalinya, Ekuador berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | RSSSF |
Komentar