"Mereka akan berada dalam posisi 'pengangguran sementara' dan kehilangan pendapatan. Kondisi ini bisa mencakup ketidakmampuan untuk melatih dan bersaing dengan cara yang efisien dan tepat sasaran menjelang Olimpiade dan Paralimpiade."
"Setidaknya sampai keputusan penundaan Olimpiade Tokyo 2020 yang menyedihkan. Tetapi, keputusan itu harus diambil," ujar Lund.
Lund menekankan bahwa mereka memerhatikann kepentingan banyak orang dalam membuat keputusan yang berbeda saat situasi berubah secara drastis pada setiap kesempatan.
"Kami sangat terlibat dalam panggilan konferensi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) plus berbagai pakar kesehatan," ucap pria asal Denmark itu.
Baca Juga: Direktur BAM: Penundaan Olimpiade Lebih Berdampak ke Sisi Komersial
"Kami mencari saran dari otoritas kesehatan lokal dan nasional untuk memastikan bahwa kami selalu bertindak dengan cara yang benar, pada waktu yang tepat dan di tempat yang tepat," aku Lund.
Tetapi. Lund mengakui bahwa dia memahami kepanikan dan keprihatinan atas ketidakpastian dan menerima kenyataan bahwa orang yang berbeda tentu memiliki reaksi secara berbeda.
"Tidak sulit untuk berargumen bahwa keputusan yang diambil salah. Keputusan diambil di tengah situasi yang berubah hampir setiap jam. Karena itu, diperlukan keputusan lebih lanjut," kata Lund.
"Ini tidak hanya menjadi kasus BWF, tetapi sebagian besar otoritas olahraga di seluruh dunia. Namun, kami berpendapat bahwa BWF membuat keputusan terbaik saat itu dan dengan motif yang tulus untuk melindungi kesehatan dan mata pencaharian semua peserta turnamen."
BWF kini telah menunda penyelenggaraan semua turnamen bulu tangkis dalam kalender BWF World Tour setelah All England.
BWF juga diharapkan untuk meninjau dampak dari semua penundaan turnamen dan kembali membuat keputusan tentang proses kualifikasi yang adil untuk Olimpiade yang telah dipindah pada tahun depan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar