Aoki sendiri masih ingat bagaimana Rossi meniru setiap aksinya dalam balapan.
"Saya ingat sebuah kisah yang aneh. Pada 1996 ketika kami berada dalam balapan yang sama, dia selalu menunggu saya. Selalu mengikuti dan memperhatikan saya," tutur Aoki.
"Ketika saya menyalip, dia melakukan hal yang sama. Ketika saya disusul, dia juga disusul. Saya pikir dia mencoba mempelajari metode balapan saya dengan caranya sendiri."
Aoki tidak merasa risih dengan sikap Rossi. "Saya selalu berkata kepadanya untuk mengikuti saya," kata pembalap kelahiran Gumma tersebut.
Prestasi Aoki sebagai juara bertahan sebenarnya bukan satu-satunya alasan kenapa Rossi ingin belajar darinya.
"Haruchika sangat cerdas," kata Rossi.
"Dia seperti rubah, dia selalu punya strategi yang tepat dan datang di waktu yang tepat dan dia sangat kuat di lap terakhir dan sulit untuk dikalahkan."
Rossi hanya sekali finis di depan Aoki pada musim 1996, yakni ketika meraih kemenangan pertamanya di Sirkuit Brno, Rep. Ceska.
Baca Juga: Punya Kans Tampung Valentino Rossi, Petronas Yamaha Masih Belum Yakin
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar