Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Profil Hanif Sjahbandi, Perjuangan dan Kerja Keras Tak Pernah Menghianati

By Wila Wildayanti - Minggu, 29 Maret 2020 | 18:45 WIB
Gelandang Arema FC, Hanif Sjahbandi pada laga kontra Persija Jakarta, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (3/8/2019).
LIGA-INDONESIA.ID
Gelandang Arema FC, Hanif Sjahbandi pada laga kontra Persija Jakarta, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (3/8/2019).

BOLASPORT.COM - Perjuangan gelandang Arema FC, Hanif Abdurrauf Sjahbandi yang sudah mengikuti seleksi tim nasional dari U-13 hingga timnas senior menuai hasil manis melalui kerja keras.

Pemain yang dikenal dengan Hanif Sjahbandi lahir di Bandung, Jawa barat, pada 7 April 1997, dari pasangan Ronny Sjahbandi dan Tya Aryasyah.

Pemain yang memperkuat Arema FC dari 2017 itu bermain sepak bola sejak kecil, walaupun Hanif Sjahbandi pertama kali mengenal olahraga bola dari futsal.

Baca Juga: Tetap Kuat dan Semangat untuk Wander Luiz dari Tira Persikabo

Gelandang yang menjadi andalan Arema FC itu memulai mengnal sepak bola saat Sekolah Dasar (SD), bahkan saat itu ia kesukaannya terhadap futsal berakhir gelar.

Hanif Sjahbandi yang besar di Jakarta itu memang tak mampu membawa timnya meraih gelar juara, namun saat mewakili SD Al-Azhar pada 2007, timnya keluar sebagai runner-up kejuaraan futsal SD se-Jakarta.

Tapi pemain berusia 22 tahun itu bisa membawa klubnya keluar sebagai juara pada tahun berikutnya 2008, bahkan Hanif mampu menggondol gelar top score.

Mengetahui bakat luar biasa yang dimiliki Hanif Sjahbandi, kedua orang tuanya pun memasukkan putranya ke Asian Soccer Academy (ASA) untuk mempertajam kemampuan anaknya.

Namun, siapa sangka ternyata Hanif Sjahbandi jago menggiring bola awalnya dari menonton sebuah film kartun berbau sepak bola.

“Ya, awalnya main bola dari kecil memang suka main di tambah suka nonton film kartun yang berbau bola, terus di sekolah pun main, ikut turnamen juga antar sekolah,” kata Hanif Sjahbandi saat dihubungi BolaSport.com.

“Dari situ orang tua mulai mengikutsertakan saya di sekolah sepak bola,” ucapnya.

Setelah bergabung dalam ASA, pada tahun 2007, Hanif sukses membawa ASA U-12 menjuarai ajang ASA Tournamen 2007.

Baca Juga: Kata Pemain Persija Jakarta Tentang Rencana Pemotongan Gaji 25 Persen

Hebatnya lagi dalam beberapa bulan timnya bisa keluar sebagai juara di Can U Kick It Tournament, Bangkok, Thailand.

Setelah bergabung di sekolah sepak bola, Hanif Sjahbandi mulai rajin mengikuti kompetisi kelompok usia di dalam ataupun di luar negeri, bahkan hal itu tak terhitung gelar yang diraihnya,

Bahkan pada 2009 Hanif terbang ke Inggris untuk mengikuti Manchester United Soccer School (MUSS) dan terpilih ikut World Skil Final Manchester United.

Hanif bersama dengan 17 anak yang terpilih bahkan sempat merasakan berlatih di Carrington, training ground Manchester United saat itu.

Melalui pengalaman dan kesuksesn itu pun membuat Hanif mulai mengikuti berbagai seleksi timnas Indonesia untuk bisa memperkuat skuad kebanggaan Tanah Air.

Ternyata perjuangan pemain yang suka membaca buku dan menonton film hingga bisa menjadi pemain timnas Indonesia itu tak begitu saja.

Proses perjuangan yang dilalui Hanif Sjahbandi itu dilakukan dari ia masih berusia 13 tahun hingga saat ini berusia 22 dan masuk dalam jajaran skuad timnas senior Indonesia.

Hanif Sjahbandi mengaku mengikuti seleksi untuk bisa memperkuat timnas Indonesia dari usia yang cukup muda, dan hingga saat ini pun ia selalu mengikuti seleksi.

“Beberapa kali saya mengikuti seleksi timnas, Alhamdulillah berbuah manis dan lolos. Saya memulai seleksi timnas dari U-13, U-14, U-16, U-19, U-23, dan hingga saat ini (senior),” ujar Hanif.

Tak berhenti disitu, Hanif juga sempat menjalani trial di Stoke City pada tahun 2011, mencicipi latihan di Jove Espanol dan S.S. Reyes, Spanyol pada tahun 2012-2013, serta trial di FC Tokyo, Jepang pada pertengahan 2016.

Walaupun saat itu ia tak lolos, pengalaman itu mampu mematangkan kemampuannya sebagai pemain berbakat hingga menjadi seperti ini.

Hanif Sjahbandi pun saat ini menjadi salah satu pemain andalan tim berjulukan Singo Edan dengan kemampuan luar biasa yang dimilikinya.

“Setelah itu ikut tim Persipasi Bandung Raya di turnamen Piala Presiden 2015, lalu ke Persiba Balikpapan 2016, dan setelah itu Liga 1 pertama kali 2017 ikut Arema FC, Alhamdulillah sampai sekarang,” katanya.

Dari usia dini hingga sekarang, tentu pengalaman dan merasakan berbagai macam karakter pelatih pernah dirasakan oleh Hanif Sjahbandi.

Namun, dengan pengalaman itu pun yang mampu membuat Hanif terus berkembang dan maju karena bisa mengenal setiap karakter saat bermain di tengah lapangan hijau.

“Banyak pengalaman yang saya dapat tentunya, tidak hanya dari segi teknis di lapangan, dari tata cara mengahadapi pemain dan budaya mereka. Dan selalu ada sisi positif yang bisa di ambil dari semua itu,” ucap Hanif.

Bermain sebagai pemain sepak bola profesional tentu Hanif mengalami pasang surut selama kariernya.

Bahkan ia pun tak jarang menerima kritikan dari para penggemarnya yang merasa kecewa saat ia berada di lapangan.

Namun meski begitu, Hanif enggan menjadikan sebuah beban kritikan yang kurang bisa diterima oleh dirinya, karena baginya semua orang memiliki hak untuk mengritik.

Apalagi untuk pemain sepak bola nasional, kritikan positif ataupun negatif yang disampaikan masyarakat harus diterimanya untuk membuat ia lebih baik lagi kedepannya.

“Ya biasa sebenarnya, kalau memang kiritik baik bisa di terima, tapi kalau ada kritik yang tidak bisa di anggap lewat begitu saja,” katanya.

“Namun bagi saya kritik itu adalah hak mereka. Mau komentar seperti apapun itu hak mereka, itu penting buat saya. Kalau mereka mengeritik saya itu artinya mereka peduli terhadap saya,” tutur Hanif Sjahbandi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Mees Hilgers Meleng Sedikit, Twente Dihantam Jagoan Belgia di Liga Europa

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136