BOLASPORT.COM - Asosiasi Sepak Bola Profesional Malaysia (PFAM) punya pandangan seperti APPI yang menolak pemotongan gaji pemain di masa pandemi virus corona.
Pandemi virus corona telah menyebabkan banyak kompetisi sepak bola di seluruh dunia ditunda selama beberapa bulan.
Selama masa penundaan tersebut, beberapa induk organisasi sepak bola telah memperbolehkan klub-klub memotong gaji pemain.
FIFA misalnya, melalui Presidennya, Gianni Infantino, telah meminta klub-klub di Eropa untuk memotong gaji pemainnya hingga 50 persen demi menjaga finansial klub.
Baca Juga: Jika Latih Barcelona, Xavi Bakal Pertahankan Messi dan Kontrak Tiga Pemain Ini
Begitu juga dengan Indonesia, PSSI telah memperbolehkan tim peserta Liga untuk membayarkan gaji pemain sebesar maksimal 25 persen dari kontrak.
Hal serupa juga terjadi di Malaysia, di mana Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah meminta klub-klub peserta liga untuk mengurangi gaji pemain dan ofisial tim.
Keputusan itu langsung ditentang oleh Asosiasi Sepak Bola Profesional Malaysia (PFAM).
Perwakilan para pemain sepak bola di Negeri Jiran tersebut menolak kebijakan pemotongan gaji pemain di masa pandemi virus corona.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | zing.vn |
Komentar