"Sebenarnya saya minta kompetisi ini dihentikan saja, karena keselamatan lebih penting dibandingkan segalanya," ujar Yudhi Afriyanto dilansir Bolasport.com dari Tribun Jakarta.
"Tunggu sampai semua ini selesai terlebih dahulu baru kembali jalankan kompetisi kembali," kata Yudhi Afriyanto, Rabu (1/4/2020).
Selain alasan tersebut, Yudhi juga menjelaskan bahwa timnya sudah mengalami kerugian yang cukup besar akibat penundaan laga.
Baca Juga: Bek Buangan Barcelona Ungkap Lionel Messi Bisa Hindari 100 Tekel dari 100 Percobaan
Bahkan, dikatakan oleh Yudhi, timnya yang berlaga di Liga 2 2020 itu bisa saja mengalami kebangkrutan jika keadaan terus berlanjut seperti ini.
"Jujur saja, saya sudah rugi banyak. Tidak ada pertandingan di bulan Maret tapi saya harus bayar gaji 75 persen kepada pemain," tutur Yudhi.
"Belum lagi bayar gaji 25 persen sampai Juni nanti. Bisa bangkrut tim ini karena tidak ada pemasukan dari pertandingan," ucap Yudhi menambahkan.
Meski mengaku kesulitan, Yudhi tidak mau melepaskan tanggung jawabnya untuk membayar gaji pemain, pelatih, dan ofisial tim.
Baca Juga: Momen Klasik - Saat Marcelo Bielsa Hampir Ledakkan Diri Sendiri
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Jakarta.tribunnews.com |
Komentar