Zeelenberg yang merupakan mantan pebalap GP sebelumnya pernah menangani tim World Superbike sebelum bergabung dengan MotoGP pada 2010 bersama Jorge Lorenzo di tim pabrikan Yamaha.
Jika keadaan saat ini memaksa kalender MotoGP untuk dipotong, Zeelenberg tidak melihat Super Bike juga memutus tradisinya dengan menyelenggarakan satu putaran saja dalam satu pekan.
"Contoh untuk Superbike, melakukan dua balapan per acara, jika benar-benar diperlukan untuk melakukan 15-16 balapan (untuk MotoGP), maka dengan dua balapan per akhir pekan Anda hanya perlu melakukan delapan acara untuk 16 balapan," ungkapnya.
"Jadi kamu bisa melakukan balapan ganda, tetapi negara mana yang kamu pilih? Aku tidak tahu mana yang lebih penting. Apakah kita perlu pergi ke banyak negara, atau melakukan banyak balapan?".
"20-22 balapan (di masa depan) adalah mimpi buruk bagi saya! Itu sudah terlalu banyak bagi saya. Jika kita tidak dapat menemukan juara dunia dengan 15 balapan, ada sesuatu yang salah," ujarnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | crash.net |
Komentar