Kepada media Prancis, Le Parisien, salah satu penggemar yang hadir hari itu mengakui bahwa mereka tidak takut akan bahaya penularan virus corona.
Selain itu, ia mengklaim, polisi memberikan izin untuk berkumpul, meskipun kerumuman lebih dari seribu orang telah dilarang sejak 5 Maret.
"Setelah itu, ya, jadi berisiko. Jika kami tahu apa yang akan terjadi beberapa minggu ke depan, kami akan memilih tinggal di rumah," kata salah satu penggemar PSG yang hadir hari itu kepada Le Parisien, dilansir BolaSport.com dari AS.
Sementara itu, penggemar lain mengaku tak khawatir penyebaran virus corona hari itu lantaran masih banyak orang juga kerumunan di tempat lain.
"Kerumunan saat itu diizinkan oleh polisi, saya tidak menyesalinya karena saya tidak akan pernah melupakan hari itu," ucap Matthieu, penggemar lain yang juga hadir ke pesta kemenangan itu.
Salah satu pemimpin kelompok ultras PSG Collectif Ultras Paris, Romain Mabille, mengakui bahwa ada beberapa anggota yang datang hari itu telah dinyatakan positif COVID-19.
Baca Juga: Gara-gara Corona, Harga Paul Pogba Anjlok Jadi Setara Dua Pemain Bau Kencur
"Tetapi, mereka tidak tahu apakah tertular saat hari itu atau bukan," kata Romain Mabille.
Berdasarkan data Worldometers, sebanyak 59.105 kasus virus corona terkonfirmasi di Prancis dengan angka kematian mencapai 5.387 jiwa.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | As .com |
Komentar