"Kami harus menerimanya secara positif. Kami harus menemukan kesenangan dalam apa pun yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan hal yang belum dapat kita lakukan selama bertahun-tahun dalam karier profesional kami."
Prannoy juga mengakui bahwa dia lebih baik menikmati yang dilalui dan menjaga kebugaran untuk menghilangkan kelelahan mental dan fisik.
Prannoy sebelumnya telah melewatkan turnamen All England Open 2020 karena khawatir dengan wabah virus corona.
Dia mengkritik keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang tetap menggelar turnamen bergengsi tersebut.
Padahal, ada kekhawatiran yang terus meningkat terkait wabah virus corona dan karena BWF tidak membekukan peringkat dunia.
Baca Juga: Ganda Putra Malaysia Berharap BWF Perpanjang Periode Kualifikasi Olimpiade 2020 Selama 1 Tahun
Sekarang BWF telah memutuskan untuk membekukan peringkat dunia sejak 17 Maret.
Prannoy menyambut baik langkah itu, tetapi dua mengatakan BWF perlu lebih proaktif dan memprioritaskan kepentingan para pemain.
"Saya pikir BWF harus cepat bereaksi terhadap hal-hal ini. Mereka tidak melakukan apa-apa sampai pemain berbicara di sosial media," ucap Prannoy.
"Mereka tidak mengambil keputusan apa pun tentang peringkat dunia sampai para pemain membicarakannya. Seluruh Inggris juga, mereka tidak serius," kata pemain berusia 27 tahun itu.
Menurut Prannoy, BWF juga perlu mengubah aturan dan menunjuk wasit yang lebih baik pada turnamen besar selain memastikan opsi video di semua lapangan pertandingan.
"Mereka harus memprioritaskan pemain terlebih dahulu. Bulu tangkis tidak punya uang besar dan BWF hanya membuat pemain di bawah tekanan. Ada banyak peraturan yang tidak membantu pemain," aku Prannoy.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | hindustantimes.com |
Komentar