Senada dengan Aldy, gelandang Pendekar Cisadane, Redi Rusmawan, juga harus menggunakan tabungannya untuk menutup pengeluaran selama jeda kompetisi.
Pemain asal Bogor itu hanya bisa pasrah dengan kondisi yang dialaminya saat ini akibat penyebaran virus corona.
"Saya hanya berserah saja. Sekarang memang tidak bisa bekerja. Usaha lain pun terpaksa ditutup," ujar Redi.
Redi sepenuhnya menyadari bahwa para pemain dan ofisial tim tidak bisa serta merta menuntut manajemen membayarkan gaji secara penuh sesuai dengan kontrak.
Baca Juga: Tyson Fury Akan Terapkan Jurus Barunya untuk Bekuk Anthony Joshua
Sebab, hal itu dapat merugikan keuangan tim dan bisa saja membuat Persita Tangerang menjadi bangkrut.
Oleh sebab itu, Redi memilih untuk menerima keputusan timnya meski terasa sangat berat.
"Bila klub membayar secara normal sedangkan kami tidak kerja di lapangan, maka klub bisa merugi," katanya menandaskan.
Selain Persita Tangerang, Arema FC dan Cilegon United juga mengalami permasalahan finansial dalam masa jeda kompetisi saat ini.
Bahkan, pemilik Arema FC terpaksa mengeluarkan dana sebesar Rp 2,3 miliar dari tabungan pribadinya untuk membayar gaji pemain dan ofisial tim.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | wartakota.tribunnews.com |
Komentar