"Dalam latihan, dia akan menyentak bola-bola pendek ke kaki Anda dan berharap Anda akan melakukan penyelesaian. Kemudian, Anda akan melihatnya melakukan tembakan yang indah dari jarak 45-46 meter yang bahkan mampu mengenai sasaran layaknya laser," ujar pemain bertinggi badan 201 sentimeter itu.
Xabi Alonso memang dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik dan tersukses yang pernah ada di dunia.
Baca Juga: Demi Dapatkan Ferran Torres, Juventus Siap Jual Dua Penyerang
Dia pernah bermain bersama tiga klub elite Eropa, yaitu Liverpool, Real Madrid, dan Bayern Muenchen.
Bersama The Reds, dia berhasil menjadi pahlawan dalam laga final Liga Champions 2005 melawan AC Milan.
Selain itu, dia juga menyumbangkan satu trofi Piala FA, satu trofi Piala Super Eropa, dan satu Community Shield untuk Liverpool.
Pada 2009, dia kembali ke kampung halamannya untuk bergabung dengan Real Madrid.
Bersama Los Blancos, Alonso semakin menasbihkan dirinya sebagai salah seorang pemain terbaik dunia.
Baca Juga: 1 Kalimat Ruud van Nistelrooy yang Buat Cristiano Ronaldo Nangis di Man United
Lima tahun bersama dengan Real Madrid, Alonso berhasil memperoleh gelar Liga Champions, Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.
Seolah masanya belum berakhir, di usianya yang ke-32 dia berkelana ke Jerman untuk bergabung dengan Bayern Muenchen.
Lagi-lagi, pemain yang juga berhasil membawa timnas Spanyol menjadi juara Piala Dunia 2010 itu menyumbangkan tiga gelar Bundesliga secara berturut-turut untuk Bayern Muenchen.
Saat ini, Alonso tengah melatih Real Sociedad B setelah sebelumnya menangani Real Madrid U-14.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Daily Mirror |
Komentar