BOLASPORT.COM - Liverpool telah mengubah keputusan terkait pemberian cuti pada karyawan non-pemain dan juga meminta maaf karena itu.
Pada Sabtu (4/4/2020), Liverpool membuat sebuah pernyataan yang berisi pemberian cuti kepada karyawan non-pemain selama pandemi COVID-19.
Dengan begitu, secara langsung Liverpool juga menggunakan program pemerintah Inggris, The Coronavirus Job Retention Scheme.
Keputusan tersebut menuai banyak kritik, baik dari kalangan pakar sepak bola sampai penggemar The Reds sendiri.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Konfirmasi Son Heung-min Akan Jalani Wajib Militer di Korea
Melihat keputusannya menjadi kontroversi, Liverpool akhirnya mengubah keputusannya.
Pada Senin (6/4/2020) malam waktu setempat, CEO Liverpool, Peter Moore, mengirim sepucuk surat kepada para suporter The Reds yang berisi perubahan pemikiran klub terkait keputusan tersebut dan meminta maaf atas situasi yang terjadi.
#LFC chief executive officer Peter Moore has issued the following letter to supporters. https://t.co/QB30hZJX9T
— Liverpool FC (at ????) (@LFC) April 6, 2020
Baca Juga: Liga yang Menghentikan Musim Tidak Akan Bisa Main di Kompetisi Eropa
"Pendukung Liverpool yang terhormat," bunyi pernyataan Liverpool seperti dikutip BolaSport.com dari laman resmi The Reds.
"Pertama dan terutama atas nama pemilik kami, Fenway Sports Group, kami ingin menekankan pemikiran dan keprihatinan semua orang dengan mereka yang menderita pandemi COVID-19 yang mengerikan dan keluarga mereka yang terkena dampak."
"Kami juga mengakui dan memberi penghargaan kepada kepahlawanan layanan kesehatan yang luar biasa dan pekerja berposisi vital baik secara lokal, nasional, dan internasional. Semua kekhawatiran lain harus ditempatkan dalam konteks itu terlebih dahulu."
Baca Juga: Pandemi COVID-19 Buat Messi Gagal Reunian dengan Neymar di Barcelona
"Membiarkan perspektif dalam masa yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menyedihkan ini, penting untuk mengatasi masalah yang kita hadapi sejak akhir pekan kemarin sebagai satu organisasi."
"Kami telah berkonsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan utama sebagai bagian dari proses yang bertujuan untuk mencapai hasil terbaik bagi semua pihak."
"Sejumlah skenario yang mungkin dipertimbangkan ulang seperti: memberlakukan The Coronavirus Job Retention Scheme, yang membayar 80 persen dari gaji dan menjamin pembayaran 20 persen."
Baca Juga: Cerita Top Scorer Liga Inggris Gagal Gabung Man United karena Eric Cantona
"Memberlakukan The Coronavirus Job Retention Scheme dengan jaminan untuk mengembalikan uang yang diterima di kemudian hari."
"Dan, ketiga, menemukan cara alternatif untuk menutupi biaya cuti kami."
"Ini merupakan hasil dari konsultasi dan pertimbangan internal kami sendiri di berbagai tingkatan dalam klub yang kami pilih untuk mencari alternatif membayar biaya cuti meski kami memenuhi syarat untuk menggunakan The Coronavirus Job Retention Scheme."
"Kami percaya bahwa sebuah kesalahan untuk mengumumkan bahwa kami bermaksud untuk menerapkan The Coronavirus Job Retention Scheme dan mencutikan karyawan karena penangguhan Liga Inggris, dan untuk itu kami benar-benar minta maaf," lanjut pernyataan Liverpool.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Liverpool |
Komentar