Dari balapan kategori menengah, atau 250cc, Tetsuya Harada (Marlboro Yamaha Rainey) keluar sebagai pemenang edisi pertama GP Indonesia di kelasnya.
Harada mengalahkan Max Biaggi (Chesterfield Aprilia) yang menjadi runner-up. Podium ketiga diisi Ralf Waldmann (HB Honda Germany) yang tertinggal 12,6 detik dari Harada.
Beralih ke kelas terbawah 125cc, Masaki Tokudome (Team Ditter Plastic) menjadi pemenang usai memenagi duel dengan sang juara bertahan, Haruchika Aoki (Rheos Molenaar Racing).
Mundur agak jauh ke belakang, ada Valentino Rossi (Scuderia AGV) yang finis di urutan ke-11, tertinggal lebih dari 34 detik dari pemenang lomba.
Fastback | 125cc: GP Malesia 1996, la nascita della leggenda di Valentino Rossi https://t.co/00sQ28jTim pic.twitter.com/NSPXYXshTT
— TheLastCorner.it (@thelastcornerit) March 31, 2020
Baca Juga: Dana White Siapkan Pulau Pribadi demi Langsungkan Duel UFC Setiap Minggu
Pencapaian kurang memuaskan sang megabintang MotoGP dapat dimaklumi karena GP Indonesia 1996 merupakan balapan keduanya di ajang grand prix.
Balapan GP Indonesia 125cc juga diwarnai penampilan tiga pembalap Tanah Air. Mereka adalah Ahmad Jayadi, Ade Taruna, dan Petrus Canisius dari Yamaha Racing Team Indonesia.
Petrus Canisius mengakhiri lomba di posisi ke-20. Sementara Ahmad Jayadi berada tepat di belakangnya sebagai pembalap terakhir yang finis.
Indonesia seharusnya menjadi tuan rumah MotoGP hingga 2000. Namun kerja sama yang terjalin harus putus pada 1998 karena dampak krisis moneter.
Sebelum inflasi dan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar, panitia menghabiskan dana hingga 5 miliar rupiah untuk menggelar balapan GP Indonesia pada 1996.
Sementara harga tiket GP Indonesia berkisar Rp25 ribu-1 juta untuk tiga hari, atau sejak sesi kualifikasi hingga balapan.
Baca Juga: Cocok dengan Skema Antonio Conte, Inter Milan Bakal Gaet Bek Gesit Arsenal
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar