Selain itu, masih ada 44 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 5.852 orang dalam pemantauan (ODP).
Lukas Enembe menyebutkan bahwa pihaknya sudah menetapkan kebijakan pembatasan sosial.
Baca Juga: Pandemi COVID-19, PON 2020 di Papua Diminta Ditunda
"Kami sadar dalam mengatasi permasalahan penyebaran COVID-19 memerlukan sumber daya yang besar, apalagi di wilayah Papua. Namun, kami percaya atas komitmen dan kesungguhan seluruh elemen bangsa di bawah kepemimpinan Bapak Presiden, Indonesia akan mampu mengatasi masalah tersebut dalam waktu yang tidak terlalu lama," tulis Lukas.
"Kami juga menyadari kondisi ini pasti membawa dampak yang sangat besar terhadap keseluruhan persiapan penyelenggaraan PON XX Tahun 2020 dan PEPARNAS XVI 2020 di Papua, sehingga kami sangat berharap dan memohon pertimbangan serta arahan Bapak Presiden terkait waktu pelaksanaan penyelenggaraan PON 2020 dan PEPARNAS 2020 di Papua."
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan ada opsi alternatif terkait pelaksanaan PON 2020 di tengah COVID-19 atau pandemi virus corona.
Baca Juga: Wakil Presiden: Jika Corona Terus Mengancam, Kemungkinan Besar PON 2020 Ditunda
Opsi tersebut adalah menggelar sesuai jadwal atau menunda.
"Kami tentu saja harus menyiapkan opsi penundaan. Namun, kewenangan tersebut bukan ada pada Menpora. Tetap harus ada keputusan Presiden melalui rapat kabinet," kata Zainudin pada telekonferensi di Jakarta, Selasa (7/4/2020), dikutip BolaSport.com dari Antara.
Zainudin mengatakan pihak Kemenpora masih mengumpulkan data dan informasi, termasuk usulan berbagai pihak.
Nantinya, semua informasi dan usuan tersebut akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar