Namun, sepenuhnya Arema FC mengatakan akan mengikuti arahan dari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator pelaksanaan.
“Kami akan ikuti arahan dari induk organisasi PSSI, yang tentunya juga mengikuti jadwal masa pandemi sesuai arahan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) maksimal sampai 29 Mei,” kata Ruddy Widodo kepada BolaSport.com, Rabu (8/4/2020).
“Walaupun sesungguhnya sangat berat bagi klub untuk tetap survive karena semua pendapatan berhenti. Jadi, kalau dari BNPB tanggal 29 Mei itu mundur lagi, dapat dipastikan 'Waalaikumsalam Shopee Liga 1 2020',” ucapnya.
Baca Juga: Aji Santoso Tak Permasalahkan Adanya Pemotongan Gaji oleh Persebaya
Ruddy kemudian menjelaskan bagaimana dampak yang dialami klub dengan ditundanya kompetisi.
Apalagi dengan berbagai pertimbangan beberapa kompetisi besar seperti yang sudah direncanakan oleh FIFA tentu bakal kacau.
“Kalau merunut jadwal pertandingan yang sudah dan akan dijalani serta jadwal FIFA match day, termasuk Piala AFF di bulan November 2020, dengan mundur tiga bulan ini sebenarnya sangat berat untuk dilanjutkan,” ujar Ruddy.
Tak hanya itu, manajer berusia 36 tahun tersebut mengatakan bahwa sebenarnya klub mengalami kerugian, namun ia tahu hal itu tentu bukan hanya masalah Arema FC. Semua klub merasakan hal yang sama.
Baca Juga: Persija Jakarta Akhirnya Putuskan Sikap soal Gaji Pemain
Sebelum ini juga bos Arema FC telah merogoh kocek sendiri untuk menggaji pemainnya selama empat bulan ke depan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar