Baca Juga: Bagi Tony Ferguson, Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor Sudah Habis
"Musim 2019 juga merupakan pelajaran penting, mungkin itu pertama kalinya saya dikalahkan oleh rekan satu tim saya, dan percayalah, itu menyakitkan," ucap Morbidelli dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Ada Quartararo sebagai rekan satum tim adalah sumber tekanan, tetapi juga menjadi motivasi untuk berkembang. Dari Quartararo, saya belajar tentang etika dari kerja keras," ucapnya meneruskan.
Berstatus sebagai murid Valentino Rossi ternyata dipandang berat bagi Morbidelli.
"Menjadi bagian dari VR46 Academy membuat saya merasa lebih bertanggung jawab," ujar pembalap berusia 25 tahun ini.
"Jika seorang pembalap seperti Valentino memercayai saya, itu berarti dia melihat sesuatu yang ada dalam diri saya yang saya bahkan tidak tahu."
"Ketika saya bisa memahaminya. Saya mencoba berlatih untuk mendorong saya mencapai batas yang tidak saya tahu bisa saya capai," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Justin Gaethje Sesumbar Siap Hadirkan Neraka untuk Tony Ferguson
Ajang MotoGP 2020 menjadi tahun terakhir bagi Morbidelli menjadi pembalap Petronas Yamaha SRT.
Morbidelli belum menerima kontrak terbaru dari tim satelit tersebut untuk melanjutkan karier menjadi pembalap MotoGP.
Adapun Quartararo, rekan satu timnya berhasil dipromosikan sebagai pembalap pabrikan mulai musim depan menggantikan sosok sang guru, Rossi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar