BOLASPORT.COM - Jika kekalahan Deontay Wilder dari Tyson Fury disebut sebagai kejutan, bagaimana jadinya jika Wilder kalah dari seorang polisi dalam duel resmi?
Deontay Wilder menjadi salah satu petinju kelas berat ternama yang masih aktif bertanding. Rekor kemenangan yang impresif menjadi alasannya.
Sejak melakoni debut profesional pada November 2008, Wilder meraih 42 kemenangan dengan 41 di antaranya berakhir dengan KO!
Hanya dua kali Wilder gagal mengalahkan lawannya, semuanya itu dialami ketika menghadapi jawara tinju lainnya, Tyson Fury.
Pertandingan terakhir menghadapi Fury pada 23 Februari 2020 bahkan berakhir pahit bagi petinju asal Alabama, Amerika Serikat itu.
Dijagokan bisa membuat Fury KO, Wilder justru dipukul jatuh sebanyak dua kali hingga dipaksa menyerah dari The Gypsy King pada ronde ketujuh.
Fury bukan orang pertama yang dapat mengalahkan Wilder dalam pertandingan tinju resmi.
Adalah Clemente Russo, seorang petinju amatir sekaligus polisi dari Italia yang dapat membuat Wilder pulang dengan kepala tertunduk dalam pertandingan.
Baca Juga: Iker Casillas Ungkap Keinginan Kembali ke Real Madrid
Russo mengalahkan Wilder dengan skor 7-1 dalam semifinal Olimpiade Beijing 2008 untuk nomor tinju kelas berat (setara kelas penjelajah di level tinju profesional).
Sekadar informasi, skor diperoleh ketika mayoritas panel yang terdiri dari lima juri menyatakan pukulan yang dilancarkan kontestan mengenai sasaran.
"Hati saya hancur di Olimpiade," kata Wilder, dilansir BolaSport.com dari Sky Sports.
"Anda bisa berlatih selama empat tahun tetapi ketika Anda masuk dalam pertandingannya, takdir Anda tidak berada di tangan Anda," imbuh The Bronze Bomber.
With Matchroom Italy now a thing, Eddie should offer Clemente Russo an offer to turn pro, even if he is 36, he’s got wins over Wilder and Usyk in the Olympics pic.twitter.com/64BhmWNBSQ
— Gary William® (@_GaryWilliam_) November 9, 2018
Baca Juga: Dibandingkan dengan Wonderkid Thailand, Begini Jawaban Bagus Kahfi
Wilder bukan satu-satunya petinju kenamaan yang pernah dikalahkan Russo.
Eks juara tak terbantahkan kelas penjelajah Oleksandr Usyk juga senasib dengan Wilder. Bedanya, Usyk dapat membalas kekalahan atas Russo dalam final Olimpiade 2012.
Russo disebut memiliki kekuatan dalam bermain efektif serta mengacaukan ritme lawan. Hal itu seperti dikatakan mantan lawannya, Danny Price.
"Secara teknik dia tidak bagus ataupun enak ditonton, dia hanya bermain efektif," kata Danny Price.
View this post on InstagramAvversari dentro il #ring Amici fuori dal ring... La legge del rispetto è questa. Black or White???
Baca Juga: AC Milan Ikut Berburu Gelandang Serang Gratisan Manchester City
"Setiap kali serangan saya sukses, dia kemudian memegangi lengan saya (clinching). Anda tidak pernah dapat mencapai ritme terbaik Anda karena dia akan mengacaukannya."
Price menuturkan bahwa pukulan Russo juga tidak keras. Hanya, permaianannya sulit untuk diduga lantaran tidak seperti petinju amatir pada umumnya.
"Apa kelebihannya? Anda tidak dapat tahu, tetapi di dalam ring dia sulit ditebak dan memiliki refleks yang cepat," tutur Price.
Price sendiri tidak kaget Wilder bisa dikalahkan Russo. Dengan teknik tinju Wilder yang kurang mumpuni, Price yakin Rosso bakal selalu menang atas Wilder.
Baca Juga: Kisah Mike Tyson Dapat Masalah Sekalinya Pakai Ganja Sebelum Laga
"Wilder hanya seorang tukang pukul .... Russo akan selalu bisa mengalahkannya sebagai petinju amatir," ucap Price menambahkan.
Russo tidak pernah menggeluti dunia tinju profesional.
Sementara di level amatir, pria berusia 37 tahun itu sudah meraih dua gelar juara dunia (2007, 2013) dan dua medali perak dari Olimpiade (2008, 2012).
Pria yang memiliki tinggi badan 181cm tersebut berpeluang melakoni Olimpiade kelimanya andai lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung pada tahun 2021.
Russo melakoni debut di Olimpiade pada 2004. Menurut Boxrec, saat itu Russo sudah bertugas sebagai anggota kepolisian.
Baca Juga: Statistik Aneh Tyson Fury, Lebih Rentan Bonyok Saat Hadapi Petinju Tak Terkenal
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | skysports.com |
Komentar