"Hal itu juga menjadi cara terbaik untuk mengatasi keadilan dalam apa yang diharapkan sebagai penyampaian peluang kompetisi yang tidak merata di seluruh dunia," ujar dia.
Di luar dari keputusan penangguhan masa kualifkasi Olimpiade Tokyo, IAAF menegaskan bahwa mereka akan membayar penuh gaji dari separuh stafnya yang berada di kantor.
Hal ini dijelaskan dari pemerintah Monako yang akan memberikan kontribusi 70 persen dari gaji kotor staf untuk cuti, sedangkan World Athletics akan mendanai sisanya.
"Keputusan ini, yang dimungkinkan oleh Pemerintah Monako, berarti kami hanya akan fokus pada aktivitas bisnis penting untuk jangka pendek yang akan membantu kami mengelola arus kas kami secara efektif dan melindungi pekerjaan dalam jangka panjang," kata Coe.
Baca Juga: PV Sindhu Akui Banyak yang Ragukan Dia Bisa Raih Gelar Juara Dunia
Olimpiade Tokyo terpaksa menggeser jadwal pelaksanaan setelah mendapat desakan dari beberapa Komite Olimpiade dari beberapa negara menyusul pandemi Covid-19.
Rekomendasi WHO untuk tetap di rumah dan menjaga jarak satu sama lain membuat persiapan para atlet menjadi kurang maksimal.
Mundurnya jadwal Olimpiade Tokyo juga memengaruhi waktu pelaksanaan Kejuaraan Dunia Atletik 2021.
Semula, event tersebut akan digelar di Eugene, Oregon, Amerika Serikat, pada 6-15 Agustus 2021.
Namun, kemudian diundur sampai tahun 2022, masih di venue yang sama.
Baca Juga: Cerita Anthony Joshua Tentang Masa-masa Sulit Sebagai Petinju
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Reuters |
Komentar