BOLASPORT.COM - RC Celta adalah salah satu klub LaLiga yang menjadi perintis untuk mengurangi kerugian finansial akibat cedera pemain. Mereka mendirikan klinik klub terbuka untuk umum yang diluncurkan pada musim 2018-2019.
Semua diawali ide dari Dr Cota sendiri saat ia datang di klub Vigo pada 2008.
“Itu merupakan perhatian profesional. RC Celta terhubung sangat dekat dengan Kota Vigo dan penduduknya," kata Dr Cota.
"Proyek ini melibatkan semuanya, dan saya adalah salah satu yang sangat antusias tentang peluncurannya. Sebuah klinik klub, tapi diperuntukkan bagi kota dan semua yang membutuhkan layanan kami.”
Dengan langkah ini mereka dapat membuat fasilitas dan ahli, yang merupakan bagian terdepan dalam bidang medis dunia olahraga, tersedia bagi masyarakat lainnya.
Baca Juga: EKSKLUSIF - Bagaimana Klub LaLiga Berusaha Akhiri Problem Cedera
Baca Juga: Bagaimana Klub LaLiga Berusaha Akhiri Problem Cedera, Maksimalkan Teknologi (Bagian 2)
Hal tersebut merupakan tujuan utama, dan secara bersamaan ditujukan untuk memulihkan sebagian dari investasi finansial.
Pada 2008 tidak mungkin klub memberikan izin ini karena masalah kesulitan keuangan.
Namun, segera setelah klub memulihkan kemandirian keuangan dan kesehatan organisasinya, proyek tersebut kembali dibahas.
Awalnya, klinik bakal dibangun di Stadion Abanca Balaidos, yang menjadi kandang RC Celta.
Akan tetapi, karena klub tersebut bukan pemilik stadion, akhirnya diputuskan untuk menunda pembangunan klink hingga memiliki tempat sendiri.
Sebuah Sede dibuka pada Maret 2018. Kantor pusat terbuka untuk penggemar, sehingga mereka bisa merasa dekat dengan klub, seperti yang biasa terjadi tahun 70-an dan 80-an.
Selain kantor, asrama akademi, ruang makan, ruang serbaguna dan toko klub resmi, ada pula Klinik RC Celta, di mana pemain Celta bercampur dengan pasien rawat jalan lainnya.
“Para pemain adalah alasan utama keberadaan kami dan kami melihat mereka dalam berbagai waktu. Namun, kami memahami satu hal: dalam pekerjaan ini Anda tidak bisa memberikan penanganan yang berbeda bagi satu pasien dan lainnya.
"Tidak mungkin ada perbedaan antara menangani pemain utama dan pasien lainnya yang datang ke klinik ini. Saya tidak bisa melakukan hal demikian.
"Anda harus menerapkan segala kemampuan untuk menangani mereka. Sebagai contoh, kami tidak akan mengusir pasien dari jadwal temu karena pemain klub datang.
"Tentunya, jika Rafinha (gelandang Celta) sedang kesakitan, saya akan menemuinya hari ini. Namun, kami mencoba untuk menghindari adanya daftar tunggu bagi yang lain,” kata Dr Cota, yang selain menjadi Kepala Layanan Medis RC Celta, dia juga direktur dari klinik tersebut.
Bagaimanapun, Rafinha, Denis Suarez, Iago Aspas dan rekan-rekannya adalah jadwal permanen di hampir setiap janji temu.
"Di klinik seperti ini, sesuatu yang aneh terjadi: di banyak janji Anda berbicara tentang sepak bola dan bukan tentang patologi. Tentang apakah tim menang atau tidak, tentang apakah Pedrito bermain... hari ini adalah hari kita," jelas Dr Cota.
Ia mengakui banyak pasiennya sangat akrab dengan pemain dari menonton mereka di televisi ketika mendukung RC Celta.
Terlebih lagi, klub menawarkan potongan harga kepada anggota tetap RC Celta untuk datang ke klinik, yang saat ini hanya bekerja sama dengan satu perusahaan asuransi kesehatan.
“Kami mendapatkan respons positif dari para pasien, yang umumnya penggiat olahraga, meskipun kami juga kedatangan jenis pasien lainnya,” ujar Dr Cota.
”Kami ingin menjaga hubungan dengan kota ini, untuk memperdalam hubungan kami dengan pasien, dan menjadi pusat rujukan bagi atlet dan pusat kesehatan komprehensif,” jelasnya.
Ia menekankan salah satu pilar dari klinik ini adalah menanamkan pencegahan sebagai langkah terbaik untuk mengantisipasi penyakit dan cedera, terutama pada atlet amatir dan anak-anak.
Untuk melakukan hal tersebut, klinik ini menawarkan segudang layanan, disediakan oleh dokter-dokter seperti Cota, Galan, Quiros dan Pineiro, yang semuanya bekerja untuk klub Vigo, bersama dengan para fisioterapisnya.
Ini berarti sama dengan tangan-tangan ahli yang menangani pemain-pemain RC Celta.
Keahlian mereka adalah ortopedik, fisioterapi dan kardiologi. Mereka sangat berkomitmen di bidang tersebut, terutama dalam bidang pencegahan.
Mereka juga memiliki unit nutrisi dan banyak lagi konsultan eksternal untuk menangani keahlian lainnya: ahli bedah tangan, bahu, dan maksilofasial, dan lainnya.
Baca Juga: Bagaimana Klub LaLiga Berusaha Akhiri Problem Cedera, Rehabilitasi (Bagian 3)
Baca Juga: Kolaborasi LaLiga dan Si Juki, Kampanye Gerakan #Dirumahaja bagi Penggemar di Indonesia
Staf di sini memiliki tingkat pelatihan yang sama tingginya dengan mereka yang menangani pemain profesional, dan tentunya mereka juga menggunakan alat dengan teknologi termutakhir yang tersedia.
“Kami berinvestasi dalam kesehatan. Klub selalu memberikan kami kebebasan dan sedikit demi sedikit, kami mengembangkan fasilitas.
"Peralatan terkini yang kami dapatkan adalah super inductive system, yang berpotensi besar untuk perawatan. Alat tersebut seperti magnoterapi yang diinjeksi steroid, dengan kapasitas 3-Tesla, yang sangat ingin kami miliki karena memberikan hasil yang bagus.
"Namun, pada akhirnya, yang kami sangat banggakan adalah para ahli medis kami. Saya sungguh-sungguh mengatakan hal tersebut: alat terbaik yang kami miliki adalah tangan-tangan fisioterapis dan terapis olahraga. Salvador Domínguez, Pedro Docampo…dan tentu semuanya!" jelas Dr Cota.
Hal tersebut merupakan proyek yang inovatif dan menginspirasi, juga salah satu dengan masa depan yang cerah.
“Setelah satu tahun setengah, klinik ini telah mendapat respons yang sangat baik. Bagi ahli kesehatan, tidak ada yang bisa mengalahkan rasanya menolong seseorang,“ ujar Dr Cota.
Artikel ini kami hadirkan kepada para pembaca melalui kerja sama eksklusif Kompas.com dan BolaSport.com dengan LaLiga.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | LaLiga |
Komentar