ITF tentunya akan menambah pembayaran tersebut untuk memastikan seluruh karyawan yang cuti tetap menerima setidaknya 80 persen dari gaji utama.
Selain itu, untuk para karyawan yang masih bekerja akan dikurangi masa kerjanya menjadi empat hari saja dalam satu pekan dan dibayar sebesar 90 persen dari gaji utama.
Baca Juga: Pebulu Tangkis Denmark Tantang Anthoy Ginting dkk Bermain Sepak Bola
Untuk jajaran kepala eksekutif dan direktur juga akan bekerja selama empat hari dalam sepekan dan dibayar sebesar 80 persen dari gaji yang didapatkan.
Sementara itu, salah satu acara penting milik ITF yakni Final Fed Cup yang seharusnya berlangsung di Budapest pada bulan ini terpaksa harus mengganti jadwal akibat penundaan kompetisi hingga 13 Juli mendatang.
"Kami telah menunda lebih dari 900 turnamen di semua sirkuit ITF, termasuk Piala Fed oleh BNP Paribas Finals 2020, dan masih belum pasti kapan permainan dapat dilanjutkan," ucap Haggery.
“Meskipun menunda acara dan memprioritaskan keselamatan adalah respons yang tepat dalam keadaan luar biasa ini, hal itu telah menghasilkan sejumlah tantangan kompleks, termasuk hilangnya pendapatan yang signifikan," kata dia lagi.
Dengan banyaknya turnamen yang ditunda, potensi kehilangan penghasilan dari para ratusan petenis kini menjadi masalah besar, terutama bagi mereka profesional tingkat bawah yang berjuang mencari nafkah.
ITF sebagai salah satu badan organisasi tenis dunia telah mengadakan diskusi dengan beberapa pemangku kebijakan tenis lainnya untuk memberikan dukungan bagi negara dan petenis yang mengalami krisis saat ini.
Baca Juga: Walau Ragu, Chairman ATP Harap Tenis Bisa Digelar Agustus Mendatang
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Reuters |
Komentar