BOLASPORT.COM - Legenda tinju asal Inggris, David Haye, menilai Deontay Wilder bukan tipe petinju yang mudah menyerah meski sudah menelan kekalahan TKO dari Tyson Fury.
Deontay Wilder yang merupakan petinju kelas berat dari Amerika Serikat (AS) kehilangan sabuk juara WBC-nya setelah dikalahkan Tyson Fury (Inggris) pada duel ulang alias rematch di MGM Grand Arena, Las Vegas, AS, 23 Februari lalu.
Selain kehilangan titel kampiun, catatan pertarungan Wilder juga ikut tercoreng.
Petinju berjulukan The Bronze Bomber itu kini punya satu kekalahan dalam karier tinju profesionalnya.
Baca Juga: Bukan Sang Abang, Alex Marquez Akui 2 Pembalap Ini adalah Rival Utama
Padahal, sebelum keok di tangan Fury pada laga kedua, Wilder tak pernah kalah dalam 43 pertarungannya.
Parahnya, kekalahan perdana Wilder didapat melalui technical knock out (TKO) pada ronde ketujuh.
Sebelumnya, Wilder sempat dijatuhkan Fury pada ronde ketiga dan kelima.
Hasil itu kemudian menimbulkan berbagai reaksi.
Banyak pihak yang menilai Wilder bukan lawan sebanding bagi Fury dan Fury seharusnya langsung saja bertarung melawan Anthony Joshua (Inggris) untuk perebutan status juara tak terbantahkan alias undisputed champion.
Salah satunya ialah promotor Matchroom Boxing yang menaungi Anthony Joshua, Eddie Hearn.
Baca Juga: Pelatih Serena Williams Serukan Perubahan Sistem di Tengah COVID-19
Namun, Wilder belum menyerah.
The Bronze Bomber memilih untuk memakai klausul pengajuan trilogi duel kepada Fury.
Pertarungan tersebut diharapkan bisa terjadi pada awal Oktober tahun ini setelah tanggal awal, 18 Juli, direvisi karena pandemi virus Corona alias Covid-19.
Menanggapi polemik rencana duel tinju ini, David Haye menilai Wilder tidak akan mundur.
Haye berpendapat, Wilder bukanlah sosok petinju yang memprioritaskan uang.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Akui Terlalu Keras Kepala Melawan Valentino Rossi pada 2009
"Saya tidak berpikir Wilder adalah tipe petinju yang mudah minggir," kata Haye kepada Sky Sports yang dikutip BolaSport.com dari Boxing Scene.
"Dia tahu dia bertarung di bawah peforma (saat menjalani duel kedua melawan Fury). Dia percaya dia masih punya lebih banyak lagi untuk ditampilkan dan saya suka itu. Saya suka fakta bahwa dia ingin duel trilogi."
"Hal itu menunjukkan kepada saya apa yang saya yakini. Saya percaya dia punya hati yang besar. Saya percaya dia pria yang membanggakan, membanggakan. Dia selalu ingin untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya," ucap Haye menambahkan.
Lebih lanjut, pria berusia 39 tahun ini menilai Deontay Wilder akan mengikuti jejak langkah Anthony Joshua.
Seperti Wilder, Joshua juga pernah mendapatkan kekalahan pertama yang membuat dia kehilangan empat gelar juaranya dari Andy Ruiz Jr.
Namun, Joshua kemudian bangkit dan memenangi duel ulang kontra Ruiz.
Baca Juga: NBA Pastikan Para Pemain Tetap Akan Terima Gaji pada 15 April
"Dia mungkin menontonnya kembali dan berpikir 'apa yang saya lakukan?'. Namun, dia punya kesempatan untuk memperbaiki yang salah, saya suka petarung yang bersedia untuk langsung kembali bertanding dan menghilangkan keraguannya," ucap Haye.
"Dengan cara yang sama dilakukan Anthony Joshua dalam pertandingan yang lebih mudah, bisa memiliki beberapa pertandingan pertandingan mudah saat rematch melawan Andy Ruiz."
"Tidak, dia menginginkan pertandingan. Dia benar-benar menginginkannya, karena dia tahu di dalam hatinya, dia di bawah peforma, dan dia siap membuktikannya," kata Haye lagi.
David Haye pun menilai Deontay Wilder akan mampu memenangkan pertarungan ketiga melawan Tyson Fury.
"Saya yakin jika Tyson Fury akan kalah dalam pertandingan melawan Deontay Wilder, dia ingin kembali dan memperbaiki yang salah," tutur Haye.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar