Kurang dari sebulan yang lalu, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menegaskan Olimpiade akan tetap berjalan tanpa masalah pada musim panas ini.
Dia bahkan enggan menyetujui pendapat dari Presiden IOC, Thomas Bach, yang mengusulkan adanya penundaan.
Namun pada Selasa (7/4) lalu, Abe malah mengumumkan status darurat yang meminta kepada seluruh enam pemerintah daerah Jepang, termasuk Tokyo, melihat penyebaran COVID-19 yang semakin melonjak.
Baca Juga: Tidak Usul Kompetisi Dihentikan, Begini Penjelasan PSS Sleman
Langkah yang dilakukan oleh Abe membuat Muto menjadi ragu terhadap penyelenggaraan Olimpiade pada tahun depan.
Dia juga tidak yakin terhadap asuransi yang akan mencakup situasi yang terjadi saat ini.
"Olimpiade Tokyo 2020 telah mengambil beberapa polis asuransi, tetapi apakah penundaan Olimpiade memenuhi syarat sebagai peristiwa yang dicakup, hal itu belum jelas," ungkapnya.
Dampak ini bukan hanya dirasakan Jepang sebagai penyelenggara Olimpiade.
Negara lain seperti Inggris juga mengalami krisis akibat penundaan kompetisi yang terjadi.
Badan urusan olahraga Inggris bahkan sudah ikut turun tangan membantu anggaran.
Selain itu asosiasi juga tengah bergantung dana tambahan yang didapatkan dari sponsor berdasarkan kesepakatan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar