BOLASPORT.COM - Manajemen PSIS Semarang memutuskan memotong gaji para pemain dan pelatih sebesar 75 persen sesuai dengan arahan PSSI.
Hal ini dikatakan oleh General Manager PSIS, Wahyu Liluk Winarto yang menyatakan bahwa keputusan itu telah dipertimbangkan sematang mungkin.
"Kita sih berpedoman dari PSSI. Kita sudah terima surat PSSI, tertera bahwa klub boleh melakukan pemotongan gaji sebanyak 75 persen karena ini kan force majeure," ujar Liluk.
"Ya kita mengacu dengan keputusan PSSI tentunya," kata Liluk dikutip BolaSport dari Tribun Jateng, Minggu (12/4/2020).
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - 10 Pemain Persebaya Cukur Habis Tuan Rumah PS Tira
Pembayaran sebesaar 25 persen mulai diterapkan selama empat bulan semenjak bulan Maret.
Meskipun beberapa pemain berharap gaji bulan Maret dapat dibayarkan secara utuh.
Namun, dikarenakan demi kestabilan dana karena kurangnya pemasukan, bulan Maret tetap dipotong sesuai rencana.
"Kita mengacu di PSSI saja. 25 persen dimulai dari Maret. Kalau anak-anak ngomong itu, memang keinginan mereka mungkin seperti itu," kata Liluk.
"Cuma kami tidak mau lah kalau untuk sekarang berpikir untung rugi tentunya tidak elok," imbuhnya.
Liluk menuturkan bahwa anjuran dari PSSI sudah tepat dan tidak berat sebelah.
Menurutnya, para pemain harus memahami dan memaklumi kondisi yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Takut Gendut, Eden Hazard dan Aaron Ramsey Susah Kontrol Makan saat Karantina
"Mestinya teman-teman tau sendiri. Saya kira terkait kebijakan PSSI, terkait 25 persen itu saya kira sudah bagus," kata Liluk.
"Kalau dikatakan hitungan kerja, harusnya pemain tidak terima dong bulan April Mei. Karena mereka tidak kerja," ucapnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribunjateng.com |
Komentar