"Saya punya sisa sabuk juara di dunia, jadi itu masuk akal. Saya adalah juara multigelar, dia juara WBC."
"Untuk apa saya dan dia bertarung? Untuk menunjukkan ada satu petarung dominan di kelas berat yang mempunyai semua sabuk juara dan menjadi undisputed champion."
"Secara logis, untuk membuktikan diri sebagai petinju nomor satu, saya harus bertarung dengan Tyson Fury. Dia juga harus bertanding melawan Anthony Joshua," imbuhnya.
Untuk mewujudkan impian melakoni pertandingan unifikasi, Joshua dan Fury harus melewati ujian masing-masing.
Joshua akan menghadapi Kubrat Pulev, sedangkan Fury berhadapan dengan Deontay Wilder.
Apabila kedua petinju tersebut mengalahkan lawannya masing-masing, peluang mereka untuk mewujudkan laga unifikasi semakin cerah.
Duel antara Joshua dan Fury menjadi semakin menarik semenjak mereka berasal dari negara yang sama, yaitu Inggris.
Baca Juga: Perubahan Status Jadi Motivasi Tambahan Ganda Putra Malaysia ke Olimpiade
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | skysports.com |
Komentar