BOLASPORT.COM - Bek Persib Bandung, Mario Jardel, menceritakan bagaimana perjuangannya beserta keluarga hingga kini ia bisa jadi pesepakbola profesional.
Bisa memperkuat klub besar seperti Persib Bandung tentu saja menjadi impian pemain sepak bola muda di seluruh pelosok negeri ini.
Persib Bandung tak hanya memiliki pemain berkelas, tetapi tim berjulukan Maung Bandung itu juga cukup sukses mencetak pemain berbakat.
Baca Juga: Seusai Pemain Persib dan Tira, Kini Eks Persebaya Putri Adakan Lelang
Tentu saja dengan catatan dan rekor-rekor bagus yang dimiliki Persib membuat anak muda yang ingin menjadi pemain profesional bakal memilih klub kebangaan bobotoh itu.
Salah satunya Mario Jardel yang memilih untuk memulai kariernya dengan bergabung bersama Persib.
Pemain asal Bogor itu bahkan memiliki cerita sendiri, bagaimana perjuangannya untuk bisa bergabung dengan Persib.
Mario Jardel mengaku memulai karirnya dari Bogor dengan jalan yang tidak mudah. Apalagi pada masa-masa awal bergabung dengan Diklat Persib.
Pemain kelahiran 7 November 2000 ini bukanlah pemain yang terlahir dari keluarga kaya raya, sehingga untuk memulai karier ia harus berjuang.
Bahkan keluarganya pun berusaha dengan kerja keras serta berkorban untuknya agar bisa memuai karier sepak bola.
Mario Jardel juga mengakui bagaimana perjuangan sang ayah yang mampu membuatnya bertahan untuk merintis kariernya.
Meski pemain muda Persib Bandung itu memiliki keterbatasan, Mario tak pernah memutuskan semangat dan harapannya sedikit pun.
“Saat keterima dan akan bergabung dengan diklat Persib juga, tidak ada ongkos untuk ke Bandung,” kata Mario Jardel sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman Persib.
Baca Juga: Film Liam Neeson Temani Kiper Tira Persikabo di Sela-sela Latihan Mandiri
“Bapak terpaksa banting tulang kerja, dan juga pinjam uang supaya saya tetap bisa berangkat ke Bandung," kata Mario Jardel.
Meski dibilang kesulitan, pemain bernomor punggung 66 itu tetap menjaga semangatnya.
Mario pun percaya bahwa sebuah usaha tidak akan mengkhianati hasil, sebuah proses adalah bukti nyata dan jujur menurutnya.
“Saya percaya, jika kita sungguh-sunguh, kerja keras, pasti akan ada jalan,” ucapnya.
Tentu bergabung dengan salah satu tim besar di Indonesia, tantangan pun cukup besar untuknya.
Mario Jardel juga mengaku bagaimana ia setelah bergabung dengan diklat Persib saat itu.
Jardel harus mengatasi beragam tantangan yang tentunya semakin berat. Bukan hanya tentang tantangan bersaing dengan rekannya.
Tetapi harus bisa hidup mandiri dan jauh dari orang tuanya pun menjadi tantangan tersendiri untuknya.
Pemain berusia 20 tahun itu bahkan menceritakan bagaimana ia sejak dulu harus mulai pintar dan bisa mengatur keuangan sendiri.
Bertanggung jawab dengan apa yang diberikan klub kepadanya.
Setelah berada di tim senior, Jardel merasa tantangannya saat ini semakin besar, ia berharap daat segera membalas kebaikan dan memujudkan impian keluarganya dengan menjadi pesepakbola profesional.
“Sekarang bersama Persib. Tantangan baru pastinya, dan kerja keras tetap. Termasuk tidak boleh merasa puas dengan hasil ini karena perjalanan masih panjang,” ujar Mario.
“Saya berharap sedikitnya bisa membalas kebaikan dengan berhasil menjadi persepakbola profesional,” tutur Mario Jardel.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Persib.co.id |
Komentar