Namun, jika menilik lebih jauh, gol Cambiasso ini seperti sudah menjadi rencana Tuhan.
Cambiasso baru turun ke lapangan pada menit ke-17 untuk menggantikan Luis Gonzalez yang cedera.
Tak disangka, Cambiasso yang kala itu baru berusia 25 tahun, cuma butuh 14 menit untuk mengukir gol bersejarah.
Pada babak perempat final melawan Jerman, pelatih Argentina, Jose Pekerman, kembali mengharapkan tuah Cambiasso.
Baca Juga: Hasil Rapat Premier League, Komitmen Liga Inggris Selesaikan Kompetisi Tanpa Jadwal Pasti
Baca Juga: Kisah Thierry Henry di Arsenal: Prototipe Penyerang Sempurna Zaman Modern
Pekerman memasukkan Cambiasso pada menit ke-72 dan menarik keluar Juan Roman Riquelme.
Pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti setelah berkesudahan imbang 1-1 selama 120 menit.
Kali ini, Cambiasso belum mampu menjadi pahlawan karena sepakan penalti dia gagal menembus jala Jens Lehmann.
Langkah Argentina terhenti setelah kalah 2-4 dalam adu sepakan 12 pas tersebut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com, juara.net, espn.com |
Komentar