BOLASPORT.COM - Petenis belia Amerika Serikat, Coco Gauff, mengaku nyaris mundur sejenak dari dunia tenis karena tak bisa menanggung tekanan yang dirasakan.
Kiprah Coco Gauff sepanjang tahun 2019 membuat dia menjadi sorotan publik.
Gauff membuat kejutan dengan mengalahkan petenis senior sekaligus idolanya, Venus Williams, pada babak pertama Wimbledon 2019.
Gauff bahkan sukses melaju hingga babak keempat turnamen tenis tertua di dunia itu sebelum dikalahkan oleh Simona Halep (Rumania) yang kemudian menjadi juara.
Kejutan dari Gauff tak berhenti di situ saja.
Pemain kelahiran 13 Maret 2004 itu juga melaju ke babak ketiga US Open 2019, serta menembus putara 16 besar pada Australian Open 2020.
Baca Juga: Richard Gasquet Tidak Yakin Turnamen Tenis Bakal Bergulir pada Juli Nanti
Namun, di balik kesuksesannya tersebut, Gauff sempat merasa berada di titik terendah.
Hal tersebut ia rasakan setelah melakukan debut pada kejuaraan Wimbledon level junior tahun 2018.
"Sekitar tahun 2017-2018 saya merasa tak punya banyak teman. Saat berada dalam pola pikir yang gelap, Anda tak berpikir untuk melihat sisi positif," kata Gauff, dilansir BolaSport.com dari The Guardian.
"Menurut saya perasaan itu tak ada hubungannya dengan tenis. Saya tahu saya ingin bermain, tetapi tak tahu bagaimana menjalaninya," ujar dia melanjutkan.
Baca Juga: Petenis Jamie Murray Jemawa Setelah Jadi Brand Ambassador Produk Fashion
Perasaan negatif tersebut membuat Coco Gauff sempat berpikir untuk rehat selama setahun untuk memulihkan diri.
"Pola pikir buruk itu berlarut-larut hingga saya nyaris ingin beristirahat selama setahun. Membatalkan niat tersebut adalah keputusan yang tepat, tetapi saya hampir melakukannya. Saya tersesat, bingung, dan tak tahu apakah ini mau saya atau justru kemauan orang lain," tutur dia.
Atlet asal Florida tersebut tak menampik bahwa ia butuh waktu lama untuk mempertimbangkan kembali wacana untuk cuti selama setahun.
"Butuh banyak waktu bagi saya untuk duduk, berpikir, lalu menangis. Pada akhirnya saya lebih kuat dan lebih mengenali diri saya sendiri," ucap dia.
Gauff pun merasakan dampak positif setelah menepikan perasaan negatif yang sempat melanda.
Ia menjadi lebih tenang di lapangan.
Baca Juga: Petenis Asal Peru Dapat Sanksi dari ITF karena Ganja
"Banyak yang bertanya bagaimana saya bisa tetap tenang di lapangan. Menurut saya itu karena saya sudah menerima sepenuhnya diri saya usai mengatasi titik terendah dalam hidup. Sekarang setiap berada di lapangan, saya bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk bermain," ujar Gauff menjelaskan.
Di sisi lain, Gauff pun perlahan menerima beberapa hal yang berubah dalam hidup setelah memutuskan tetap bermain tenis.
Ia tak lagi membandingkan kehidupannya dengan teman-teman sebayanya.
"Saya selalu berpikir seperti apa hidup saya jika tidak menjadi petenis. Saya sibuk membandingkan diri dengan orang lain. Mayoritas teman saya sekolah sepeti biasa dan saya merasa mereka bahagia hidup normal," tutur Gauff.
"Selama beberapa waktu saya mengira saya menginginkan kehidupan seperti itu, tetapi saya sadar bahwa semua orang tak sebahagia unggahan mereka di media sosial," kata Coco Gauff lagi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar