Menurut Uden, pihaknya cukup kesulitan melakukan komunikasi dengan Ratu Tisha saat dirinya masih menjabat sebagai Sekjen PSSI.
Asprov PSSI DKI Jakarta tidak bisa melakukan sambungan telepon secara langsung terutama dalam persoalan-persoalan yang penting dan mendesak.
“Selama ini kami terkendala komunikasi dengan sekjen yang tidak bisa on call ketika ada persoalan membutuhkan keputusan cepat. Mudah-mudahan pelaksana tugas sekjen bisa mengakomodasi itu,” tutur Uden.
Tak hanya itu, Uden juga berharap agar kemudahan dalam komunikasi tidak hanya diterapkan oleh Plt Sekjen PSSI melainkan juga pemangku jabatan sekjen yang baru.
Baca Juga: Lazio Bakal Untung 40 Kali Lipat jika Jual Luiz Felipe ke Barcelona
Uden juga menyampaikan bahwa Plt atau Sekjen PSSI yang baru sedianya juga memunyai wawasan luas mengenai sepak bola dan kemampuan manajerial yang mumpuni.
“Figur itu harus benar-benar paham sepak bola dan memiliki kemampuan manajerial yang baik. Untuk soal yang lain bisa belajar pelan-pelan,” kata Uden menandaskan.
Terlepas dari hal tersebut, dikabarkan bahwa kandidat terkuat yang akan menjadi Plt Sekjen PSSI adalah anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yunus Nusi.
Baca Juga: Persela Lamongan Rayakan Hari Ulang Tahun Ke-53
Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh sesama rekannya di Exco PSSI, Hasani Abdulgani.
“Kalau kandidat Sekjen belum ada, tetapi kalau Plt sudah ada,” kata Hasani Abdulgani kepada BolaSport.com, Jumat (17/4/2020).
“Ketum lebih memilih dari Exco. Kebetulan soal organisasi termasuk kesekjenan di bawah Komite Sepak Bola."
"Ketuanya Pak Yunus Nusi. Boleh jadi beliau mungkin yang akan mengisi posisi Plt Sekjen PSSI,” ucapnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | antaranews.com |
Komentar